Hamas Apresiasi Intifadhah Pisau Yang Dilakukan di Al-Quds

Palestinian militants of the Ezzedine al-Qassam Brigades, Hamas' armed wing, take part in a parade marking the 27th anniversary of the Islamist movements creation on December 14, 2014 in Gaza City. AFP PHOTO / MAHMUD HAMS        (Photo credit should read MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images)

Eramuslim.com – Juru bicara Hamas di luar negeri, Husam Badran memberikan apresiasi dan mendukung aksi berani heroik yang dilakukan tiga pemuda Palestina di dekat gerbang masuk “Amud” Al-Quds dan disebut sebagai titik perubahan penting dalam Intifadhah Al-Quds.

Dalam pers rilistnya, Badran mengapresiasi keberanian ketiga syuhada di Al-Quds dan kemampuannya melewati perlintasan-perlintasan Israel dan prosedur keamanannya. Mereka bisa menembus keamanan Israel hingga menuju gerbang Amud dan mampu melakukan aksi berani mati yang mengguncang Israel.

Pimpinan Hamas ini menyatakan, aksi penembakan dan penikaman yang dilakukan perlawanan Palestina merupakan pukulan telak bagi sistem keamanan Israel. Mereka mampu datang dari Jenin menuju al-Quds padahal perlintasan keamanan menyebar di setiap titik di Tepi Barat.

Badran mengisyaratkan, serangan ini dan serangan serupa menunjukkan tekad dan komitmen bangsa Palestina melanjutkan Intifadhah meski berbagai rintangan mereka hadapi. Ini memberikan pesan jelas kepada Israel bahwa berlanjutnya tindakan penistaan terhadap Al-Aqsha dan warga Palestina tidak akan dibiarkan tanpa balasan. Rakyat Palestina bisa banyak berbuat mengadapi penjajah.

Hamas Minta Hentikan Penangkapan dan Koordinasi dengan Penjajah

Sementara itu, gerakan Hamas menampik adanya tahanan politik di penjara Gaza dan meminta Fatah menghentikan operasi penangkapan politik dan menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel.

Elit Hamas Mushir Misri menegaskan dalam keterangan khususnya kepada Quds Press bahwa pembicaraan sebagian juru bicara Fatah tentang adanya tahanan politik di Gaza merupakan usaha melagalkan politik penangkapan dan koordinasi dengan Israel yang dilakukan Otoritas Palestina di Ramallah. Ia menyebut aksi penangkapan bagi Hamas adalah kejahatan.

Sebelumnya, juru bicara Fatah, Usamah Qawasimi meminta Hamas agar membebaskan segera tahanan politik yang ditahan Hamas sejak tahun 2007.

Sementara itu, keamanan Otoritas Palestina menangkap guru besar ilmu politik di Universitas An-Najah, Dr. Abdus Sattar Qasim yang selama ini mengkritik keras politik Fatah dan otoritas Palestina yang melakukan koordinasi keamanan dengan Israel dan ia meminta agar tindakan itu dikriminalkan secara hukum Palestina. (ts/infopalestina)