Hamas: AS Tetap Tidak Bisa Meyakinkan Kami untuk Mengakui Israel

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menanggapi pidato presiden Barack Obama di AIPAC hari Minggu kemarin (22/5) dengan mengatakan bahwa "pemerintah Amerika telah gagal di masa lalu, dan akan terus gagal dalam upayanya untuk meyakinkan Hamas untuk mengakui pendudukan Israel"

"Mereka memiliki pilihan yang jelas untuk Israel, dengan mengorbankan kebebasan rakyat Palestina serta hak untuk mempertahankan diri dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat," katanya menegaskan.

Dalam pidato yang dibuat selama konferensi AIPAC Minggu kemarin, Obama menegcam kesepakatan persatuan Fatah-Hamas. "Perjanjian baru antara Fatah dan Hamas menimbulkan hambatan besar bagi perdamaian," ujarnya. "Tidak ada negara yang bisa diharapkan untuk bernegosiasi dengan sebuah organisasi teroris yang bersumpah untuk melakukan kehancuran."

"Kami akan terus menuntut bahwa Hamas harus menerima tanggung jawab dasar dari perdamaian: mengakui hak keberadaan Israel, menolak kekerasan, dan mematuhi semua perjanjian yang ada," ia melanjutkan mengatakan. "Kami sekali lagi menyerukan Hamas untuk membebaskan Gilad Shalit , yang telah dijauhkan dari keluarganya selama lima tahun lamanya. "

Abu Zuhri membalas dengan mengatakan bahwa "pidato Obama membuktikan bahwa sebuah kesalahan untuk mempertimbangkan pemerintah Amerika sebagai mediator yang adil, dan hal itu adalah kesalahan untuk terus bertaruh atas peran Amerika Serikat dalam perdamaian di Palestina."

Pejabat senior Hamas yang lain Shalah al-Bardwil juga menyatakan ketidaksetujuannya jatas pidato Obama. "Pidato Obama tidak dapat diterima, dan ini adalah campur tangan terang-terangan dalam urusan internal Palestina," katanya dengan tegas.

"Ini adalah upaya untuk terus memperdalam keretakan Palestina dalam rangka untuk menyenangkan Israel," tambahnya.

Bardwil mengatakan bahwa Palestina harus bergerak maju dalam proses rekonsiliasi, dan meminta para pemimpin dunia – khususnya Eropa – menghapus blokade dan menghentikan permukiman untuk mendukung persatuan Palestina.(fq/ynet)