Otoritas pemerintahan Hamas yang menguasai Gaza baru-baru ini membakar sekitar dua juta butir obat jenis termadol yang kerap digunakan oleh sebagian penduduk Gaza sebagai "pil koplo" dan pengganti narkotika.
Pil-pil tersebut beredar di wilayah Jalur Gaza yang terisolasi melalui penyelundupan ilegal lewat terowongan-terowongan bawah tanah yang menghubungkan wilayah Gaza dengan wilayah-wilayah di sekitar perbatasan Mesir.
Banyak dari warga Gaza yang kemudian menggunakan obat tersebut sebagai obat penenang stress akibat tekanan dan kondisi hidup di wilayah Jalur yang menyengsarakan.
Sementara itu, pihak otoritas Hamas menyatakan bahwa mengkonsumsi obat tersebut secara terus menerus bisa mengakibatkan konsisi "ngoplo" dan "fly", sebuah efek yang sama ditimbulkan oleh obat bius dan narkotika.
"Karena itu, Hamas memutuskan penggunaan obat tersebut sesuai dan dibawah pengawasan dokter," kata salah satu sumber Hamas.
Prosesi pemusnahan dan pembakaran dua juta butir pil tersebut dilakukan melalui alat pembakar dan pemusnah obat di beberapa rumah sakit yang ada di Gaza.
Sumber PBB mengatakan bahwa banyak dari warga Gaza yang kemudian terjerumus pada penyalah gunaan obat dan narkotika akibat tekanan jiwa dan kondisi kehidupan yang buruk. (bbcarabic/AGS)
