Hari Ke 15. Mereka Ingin Membunuh 'Teroris'

Memasuki hari ke 15 penyerbuan Israel ke Gaza, semakin brutal, dan membabi buta. Jumlah korban yang tercatat, hampir mencapai 900 muslim yang syahid, sebagian besar adalah, anak-anak, wanita, dan orang tua, serta yang menderita luka-luka dan cacad jumlahnya sudah mencapai 4000 muslim Gaza. Jumlah korban akan terus bertambah secara drastis, karena pemboman udara yang dilakukan rejim Zionis-Israel semakin intensif.

Minggu, kemarin, pasukan rejim Zionis-Israel (IDF), yang menyebarkan panflet, dan membuat pernyataan yang disertai gambar-gambar, sejumlah tokoh Hamas yang paling dicari, yang sudah diberi label ‘teroris’. Para tokoh Hamas yang mereka sebut sebagai ‘teroris’ itu, menjadi target agresi militer yang mereka lakukan, yang kemudian Israel memuntahkan peluruh rudal dari udara, darat dan laut, menghajar wilayah Gaza, tanpa jeda. Namun, yang disebut ‘teroris’ itu, dan paling banyak menjadi korban serangan udara Israel, bukan para tokoh dan pejuang Hamas, tapi anak-anak yang masih belia, dan banyak diantara mereka masih dibawah umur (sangat belia).

Sementara itu, juru bicara militer rejim Zionis-Israel, Nachman Abramovic, menyatakan, masyarakat dunia, khususnya Amerika dan Eropa, tidak boleh tertipu (terpengaruh) oleh banyaknya korban anak-anak muda, karena mereka juga teroris.“Mereka mungkin terlihat masih sangat muda untuk saya dan anda. Tetapi, orang-orang ini adalah teroris yang sesungguhnya. Jangan melihat wajah mereka, yang kelihatannya seperti tidak bersalah, cobalah berpikir, mereka ini adalah iblis”. Juru bicara militer Zionis-Israel itu, menyatakan : “ Di masa depan, dan dapat dipastikan, orang-orang ini akan tumbuh menjadi ‘teroris’ yang jahat, jika kita tidak boleh membunuh mereka”, tegas Nachman.

Selanjutnyak, ketika ditanya, apakah Zionis-Israel, tidak takut dengan kritikan masyarakat internasional, Nachman Abramovic, menyatakan : “Kami tidak kawatir. Dan, kami hanyalah membela diri”, ujar Nachman. Dibagian lain, ketika ditanya para wartawan, Nachman, tentang ‘apakah anda akan meminta, maaf, jika serangan yang anda lakukan, ternyata salah?”. Nampaknya, rejim Zionis Israel, tidak peduli dengan opini dunia, akibat serangan udara yang mereka lakukan itu, berakibat banyaknya Korban sipil, terutama anak-anak, wanita dan orang tua. Tetapi, rejim Zionis-Israel, memang menjadikan target anak-anak itu sasaran militer mereka,karena anak-anak Palestina, di Gaza akan tumbuh menjadi ‘teroris’.

“Saya menantang para media massa, agar membutktikan kami telah membunuh orang-orang sipil yang tidak bersalah di Gaza?”, ujar Nachman. Juru bicara militer Israel itu, menyatakan : “Jangan kirim pernyataan saya ke Aljazeera atau sampaikan ke CNN, bahwa mereka ini anti Semit (Yahudi), dan tidak dapat diharapkan untuk memberitakan infomasi dengan benar”. Nachman menambahkan bahwa di manapun, dalam berbagai kasus, secara jujur, manusia harus dapat membedakan antara manusia dan binatang. Dengan sikap ini, sebenarnya rejim Zionis-Israel, tidak dapat lagi, membedakan antara manusia dan binatang. Maka, mereka bertindak tanpa perikemanusiaan, karena mereka membunuhi orang-orang muslim Gaza, dianggap sama dengan membunuih binatang.

Di bagian lain, juru bicara Israel, Tzipora Menache, menyatakan, kami sangat tidak kawatir, akibat negative dari operasi militer ‘Cast Lead’, terutama bagi sikap pemerintahan Presiden Barack Obama. Tzipora menambahkan dengan nada yang sangat sombong : “Anda tahu, dan Amerika juga sama-sama tahu, bahwa kami mengontrol Gedung Putih, siapapun yang duduk di Gedung Putih”, tambah Tzipora. Selanjutnya, juru bicara Israel itu, menegaskan : “ Anda lihat, tidak ada presiden yang berani, melawan kami”. Menache itu, tidak segan-segan menyatakan pandangannya, bahwa ‘Apa yang bisa mereka lakukan terhadap Israel? Kami mengontrol kongres, kami mengontrol media, kami mengontrol dunia, dan kami mengontrol semua kekuasaan yang ada di Amerika”, tambah Manache. Maka, bagi Israel sekarang ini, tidak ada satupun Negara di dunia, yang dapat menghalangi tindakan yang biadab dan barbar itu, bahkan lembaga multilateral semacam PBB, yang sudah mengeluarkan resolusi, tak diacuhkan oleh rejim Zionis-Israel, dan pembantaian di Gaza terus berlanjut.

Menanggapi kejahatan perang yang dilakukan rejim Zionis Israel yang terus meningkatkan serangannya ke Gaza, Khalid Misy’al, Kepala Biro Politik Hamas, di Damaskus, menyatakan, agresi militer rejim Zionis-Israel, yang ingin melakukan pendudukan atas Gaza, seluruh telah mengalami kegagalan total. Pasukan pendudukan Israel (IOF) melakukan tindakan yang sangat bodoh, yang mengakibatkan perlawanan dari muslim di Gaza, dari rumah ke rumah, dari kota ke kota, semua mereka bersatu padu melawan penjajahan dan agresi Israel. Tujuan yang dilakukan rejim Zionis-Israel, yang sekaran ini melakukan agresi ke Gaza, yang sangat obsessive menghancurkan Hamas dan para pejuang Palestina, serta ingin mengakhiri kontrol Hamas atas kota Gaza, menemui kegagalan.

Khaled Misy’al menambahkan : “Rejim Zionis Israel hanya berhasil membunuh dan bertindak biadab terhadap anak-anak, wanita, dan orang tua. Mereka hanya berhasil menghancurkan rumah-rumah penduduk, gedung-gedung, dan menculik serta membunuhi orang-orang sipil, yang tidak bersenjata. Inilah fakta terjadinya holocaust di Gaza”, tambah Misy’al. Tindakan rejim Zionis-Israel, sebuah tindakan yang sangat bodoh, dan mereka melepaskan kesempatan terakhir, bagi terwujudnya perdamaian di wialayah ini.

Misy’al menyatakan, Hamas akan terus berjuang menghadapi kekejaman Israel, dan menolak pasukan internasional. Pemimpin Hamas itu, meminta agar segera pasukan Zionis Israel meninggalkan Gaza, dan membuka pintu Rafah, serta adanya blockade, atau melanjutkan perang. Dalam kesempatan itu, Khaled Misy’al, menyerukan diselenggarkan pertemuan darurat, para pemimpin Arab, menanggapi situasi krisis, yang sekarang berlangsung di Gaza. (M/Pic).