Eramuslim – Minggu 12 November 2016, Komite Kementerian Zionis Israel untuk Legislatif sepakat mengajukan RUU larangan adzan menggunakan pengeras suara di kota-kota Palestina dan Israel, meskipun Knesset telah menunda pembahasan RUU tersebut sebanyak 2 kali.
Akan tetapi tahukah kita siapa aktor sebenarnya dibalik pembuatan RUU ini? Berikut penelusuran yang dilakukan koresponden Al Arabiya dari media-media Yahudi.
Channel 10 Zionis Israel dalam penelusurannya mengungkapkan bahwa anak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu adalah aktor dibalik penyusunan RUU yang dipastikan dapat memicu meledaknya aksi Intifadah jilid III di Palestina.
Kejadian bermula saat seorang teman anak PM Benjamin yang berasal dari luar negeri mengunjungi kediaman keluarga Netanyahu di kota Qesarya, yang terletak antara ibukota Tel Aviv dan Haifa. Teman anak PM Netanyahu kaget ketika mendengar suara adzan berkumandang dan menanyakan suara apa ini, tanpa menyebutkan kapan kejadian tersebut berlangsung.
Sejak saat itulalah keluarga Netanyahu gencar melakukan kampanye kepada warga Yahudi mengenai suara kumandang adzan.
Penulis kenamaan Yahudi Ophir Tobol bahkan dalam artikel terbarunya pada awal pekan ini menyebut Netanyahu bertindak seperti pemimpin kanan di Perancis, yang ingin melarang ritual beribadah umat Muslim. (Alarabiya/Ram)
