Israel: Tekanan Internasional Tak akan Mampu Tundukkan Israel

Pemerintah Israel secara resmi menyetujui, pada sebuah proyek untuk membangun tiga ribu unit perumahan baru di daerah yang dikenal sebagai E1, di Tepi Barat dan Yerusalem Timur

Zona sensitif yang disebut zona E1 ini akan membagi kawasan Tepi Barat menjadi dua bagian. Selain itu, kawasan Yerusalem Timur yang dihuni warga Arab akan terpisah dari kawasan Palestina lain. Ini akan menyulitkan pembentukan negara Palestina dan merupakan pukulan berat bagi penyelesaian damai.

Radio Israel melaporkan bahwa “proyek ini akan ditawarkan kepada publik, dan bila ada keberatan  kemudian membahas mengenai kemajuan proyek.”

Pemerintah Israel telah dikritik secara internasional karena pembangunan ribuan keputusan, namun negara Yahudi menegaskan bahwa tekanan internasional tidak akan menundukkan Israel untuk melakukan perluasan pemukiman.

Diantara negara yang mengkritik kebijakan Israel adalah Australia. ia memerintahkan menteri luar negerinya, Bob Carr, memanggil duta Israel yang ada di negaranya, dan 5 negara eropa ikut bergabung dalam langkah ini : Inggris, Perancis, Spanyol, Swedia, dan Denmark. Sebagaimana AS juga mengajak sekutunya Israel untuk mempertimbangkan kembali rencana penyelesaian pembangunan itu.

Di sisi lain Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menekankan bahwa “Israel tidak akan mundur pada kebijakan penyelesaian, dan tidak akan mengubah keputusan untuk membangun unit perumahan baru di timur ibukota “Yudea dan Samaria,” nama yang diberikan Israel di Tepi Barat.

(zae/CNN arab)