Eramuslim – Beralih ke bagian terakhir dai kaleidoskop perlintasan Rafah sepanjang tahun 2015, dimana setelah bulan September berlalu pemerintah kudeta militer Mesir hanya 7 kali membuka perlintasan tersebut.
Kapan dan alasan apa yang melatar belakangi pemerintah kudeta membuka Rafah? Berikut ulasannya;
Tanggal 8 dan 9 Oktober pemerintah kudeta membuka perlintasan Rafah selama 2 hari hanya untuk memulangkan seluruh jamaah haji asal Jalur Gaza, Palestina, yang telah menyelesaikan rangkaian ibadah mereka.
Tercatat sebanyak 2.218 jamaah haji melintasi Rafah dalam kurun waktu 2 hari.
Tanggal 15 Oktober pemerintah kudeta kembali membuka perlintasan Rafah satu arah.
Dalam kurun waktu 12 jam tersebut pemerintah kudeta hanya membolehkan 1.802 warga Palestina yang akan kembali ke Gaza.
Pada tanggal 3 dan 4 Desember ada sebanyak 1.526 warga Palestina yang bertolak ke Mesir, dan 861 lainnya kembali ke Jalur Gaza.
Sedangkan mereka yang ditolak aplikasinya mencapai 134 orang.
Tanggal 12 Desember 2015, pemerintah kudeta membuka perlintasan Rafah hanya untuk mengembalikan jasad warga Palestina yang ditembak mati aparat militer Mesir.
Dan yang terakhir adalah di tanggal 22 Desember, dimana menjelang pergantian tahun menuju 2016 ada sebanyak 458 warga Palestina yang bertolak ke Mesir, dan 437 lainnya kembali ke Jalur Gaza.
Adapun mereka yang ditolak mencapai 53 orang tanpa ada alasan yang jelas. (Rassd/Ram)
