Lieberman: Hosni Mubarak Mampus Saja Ke Neraka!

Pekan ini, Israel dan Mesir rencananya akan melangsungkan perayaan tiga dekade hubungan harmonis di antara mereka. Tapi sampai saat ini, Yasser Reda, duta besar Mesir untuk Israel belum juga menerima undangannya.

Reda sudah mengungkapkan ia akan menghadiri perayaan itu. Sebaliknya, Kementerian Luar Negeri Israel, melalui juru bicaranya Yasser Reda mengatakan, "Dia (Reda., red) sudah menerima undangan kami, tapi kami belum mendapatkan konfirmasi.

Sudah seharusnya baik Mesir maupun Israel menghadiri pertemuan ini, jika menginginkan kedamaian.Selama ini Mesir dan Israel telah menjalin persahabatan dan perdamaian. Jadi sudah seharusnya juga rakyat kedua negara merayakannya!"

Di sisi lain, Kedutaan Besar Mesir belum mendapatkan izin dan instruksi dari Kairo apakah akan menghadiri perayaan ini atau tidak. Usut punya usut, semuanya dipicu pada dua bulan lalu. Avigdor Lieberman, pemimpin Partai Yisrael Beitenu dan digadang-gadang akan menjadi menteri luar negeri Israel berikutnya, pernah mengatakan "Mubarak Mampus saja ke neraka!" jika Presiden Mesir itu (Husni Mubarak) tidak mau mengunjungi Israel. "Seharusnya kita juga membom Mesir!" tambah Lieberman

Pernyataan Lieberman ini tentu saja membuat Mesir sewot. Melalui juru bicara Menteri Luar Negeri, Hossam Zaki, Mesir mengeluarkan pernyataan balik, "Pemerintah Mesir masih menunggu apakah pemerintahan baru Israel akan berindak suportif, dan menerapkan sistem dua negara antara Israel dan Palestina." tukas Zaki.

Konstalasi politik di Israel saat ini membuat negara-negara sekitar Israel jadi begitu khawatir. Koalisi Lieberman dan Benjamin Netanyahu niscaya diyakini akan membentuk pemerintahan Israel yang ekstrem.

Maka tidak heran atas kenyataan itu, juga dipicu pernyataan Lieberman yang menyinggung harga diri Hosni Mubarak, jika Mesir bahkan sudah menolak undangan Israel.

Semua media di Israel tengah memberitakan penolakan Mesir ini. Sedangkan Hossam Zaki segera buru-buru menegaskan lagi, "Kami dengar duta besar Israel sendiri akan menolak perayaan ini. Jadi mengapa kami harus datang?" (sa/jp)