Menteri Kesehatan Hamas Basim Naim mengatakan sektor kesehatan Gaza berada di ambang kehancuran akibat kekurangan pasokan medis yang disebabkan oleh pengepungan Israel yang saat ini masih berlangsung.
Dalam konferensi pers ia menyatakan bahwa di tengah kekurangan obat terburuk di Gaza dalam lima tahun terakhir akibat blokade Israel, kehidupan pasien sangat terancam di wilayah Gaza, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Kamis kemarin (9/6).
Menteri kesehatan itu mengatakan bahwa departemen kesehatan Hamas telah memutuskan untuk memotong lima persen dari gaji karyawan untuk mengimpor obat-obatan dan pasokan medis.
Dia juga menyatakan keadaan darurat, memperingatkan bahwa sektor kesehatan akan runtuh jika obat-obatan dan perlengkapan medis yang diperlukan tidak segera diimpor.
Naim mengatakan bahwa ratusan obat-obatan dan pasokan sudah habis dan memperingatkan bahwa semua operasi akan dihentikan dalam beberapa hari mendatang jika pasokan medis tidak mencapai Gaza.
Pejabat Gaza ini juga menyalahkan Otoritas Palestina di Tepi Barat, mengatakan bahwa ada kesengajaan dari PA menunda mengirim berbagi obat ke Gaza secara bulanan.
Karena pengepungan, pasien di Gaza harus mencari pengobatan di luar negeri khususnya di Mesir. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan izin resmi untuk meninggalkan Gaza. Sebagian besar dari mereka mengeluh bahwa izin diberikan dengan penundaan yang panjang.
Menurut pejabat kesehatan, pelayanan bedah telah menurun menjadi kapasitas minimum di semua rumah sakit sebagai akibat dari keadaan tragis di Gaza.(fq/prtv)
