HAMAS Serukan Jum’at Kemarahan Untuk Al Quds

Palestinian young women throw stones towards Israeli security forces during clashes in the West Bank town of Hebron on October 7, 2015. New violence rocked Israel and the Israeli occupied West Bank, including an incident in which men thought to be undercover Israeli police opened fire on Palestinian stone throwers they had infiltrated, wounding three of them. AFP PHOTO / HAZEM BADER (Photo credit should read HAZEM BADER/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Gerakan Perlawanan Islam Palestin “Hamas” menyerukan rakyat Palestina dengan segenap faksi-faksi dan kekuatan vitalnya serta para pemuda intifadhah, untuk turun ke jalan dan menjadikan hari Jum’at (8/12) sebagai hari kemarahan melawan penjajah Zionis Israel dan penolakan kebijakan AS terkait Al Quds.

Dalam pernyataan persnya pada hari Selasa (5/12) kemarin, Hamas menegaskan pentingnya perlawanan rakyat Palestina di semua titik pertemuan dengan penjajah Zionis Israel setelah pelaksanaan Shalat Jum’at, dan sebagai peringatan bahwa setiap upaya serangan terhadap al-Quds akan meledakkan situasi melawan penjajah Yahudi.

Hamas menyerukan para pemuda intifadhah dan perlawanan rakyat Palestina di Tepi Barat untuk menolak keputusan Amerika yang menarget kota suci al-Quds dengan segala sarana yang memungkinkan. Hamas menyatakan bahwa al-Quds adalah garis merah dan perlawanan rakyat Palestina tidak akan rela serangan terjadi terhadap al-Quds apapun yang terjadi.

Satu hari sebelumnya, Senin 4 Desember 2017, Presiden Mahmoud Abas menyeru aksi kemarahan masyarakat Palestina atas sikap AS terhadap Al-Quds yang terjajah. (Dwt/Ram)