Pelaku Ekonomi Palestina: Kemenangan Hamas Tak akan Berdampak Negatif terhadap Ekonomi

Kemenangan Hamas tidak akan berdampak negatif terhadap perkembangan perekonomian Palestina. Setidaknya itulah yang ditunjukkan para pelaku ekonomi di sektor umum dan khusus di Palestina. Pada Rabu (1/2) para pelaku ekonomi ini berusaha menenangkan publik dan para investor bahwa tidak akan ada dampak-dampak negatif di sektor ekonomi akibat pembentukan pemerintahan baru oleh Hamas. Sebelumnya pasar saham Palestina mengalami penurunan cukup signifikan dan simultan sejak hasil Pemilu dipublikasikan.

Menteri Ekonomi Palestina, sejumlah direktur dan manajer perusahaan-perusahaan besar serta beberapa delegasi dari otoritas keuangan dan lembaga permodalan Palestina menggelar jumpa pers di Ramallah, Rabu kemarin untuk memberikan keterangan bahwa perusahaan-perusahaan mereka akan terus bekerja seperti biasa pada masa mendatang.

Menteri Ekonomi Palestina mengatakan, "Semua (pernyataan) dari Hamas sampai saat ini sangat menenangkan. Gerakan (Hamas) tidak akan sendirian dalam pemerintahan dan ia akan menjadi parner kami. Dialog-dialog berjalan baik."

Direktur Otoritas Keuangan Dr. George al-Abd menambahkan, "Kondisi perbankan di Palestina sangat kuat. Lembaga perbankan dalam tingkatan yang kokoh, yang dengan itu dapat mengatasi goncangan apapun."

Ditambahkan al-Abd bahwa tingkat pertumbuhan perekonomian Palestina dalam dua tahun terakhir ini mencapai enam persen, yang berarti ini merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi di kawasan ini.

Sebelumnya mantan menteri ekonomi Palestina Mahir al-Mihsri menyiratkan adanya dua faktor yang akan merubah perekonomian Palestina yaitu, pertama, makin meningkatnya tekanan dan tuntutan Israel. Kedua, mundurnya negara-negara donor dari komitmen-komitmennya. Kendati demikian, al-Mihsri menilai bahwa perekonomian Palestina yang telah beradaptasi dengan embargo, penghancuran dan cekikan ternyata dapat berdapatsi dengan situasi yang baru.

Untuk diketahui, pasar modal Palestina ini berpusat di Nablus, yang tergabung di dalamnya 28 perusahaan yang total aset modalnya mencapai USD4,2 juta. Menurut kabar dari Nablus, pada tahun ini akan bergabung 15 perusahaan baru ke dalam bursa pasar modal Palestina.(ilyas/alhyh)