Pengamat Yahudi: Tentara Israel Pengecut, Lebih Pantas Jadi Grup Band

tentaraisraelEramuslim.com – Jangan kira, meski Intifadhah jilid III yang meletus sebulan lalu hanya berbekal dengan pisau dan paling banter pistol, ternyata berpengaruh besar terhadap Israel; secara kejiwaan, ekonomi, politik dan kerugian nyawa. Bahkan penjajah Israel merasa tak mampu lagi mengendalikan dan meredam Intifadhah ini. Sebab Intifadhah kali ini tidak memiliki pemimpin pengendali yang jelas baik komposisi dan mata rantainya. Seorang pengamat Israel mengatakan, generasi Intifadhah adalah pemuda-pemuda Palestina yang tidak melihat tanda-tanda di masa depan bila hidup di bawah penjajahan.

Aksi penikaman, penabrakan dan penembakan setelah menewaskan 11 warga zionis dan melukai 257 orang lainnya. Di luar itu, ada dua warga zionis lainnya tewas akibat tembakan polisi Israel, dan seorang warga Eriteria.

Koran Israel Maarev menegaskan, situasi sulit dan ketakutan yang menyelimuti warga Israel mendorong terjadinya peningkatan 100% mereka yang berobat atau ingin menjalani terapi kejiwaan.

Ketakutan ini pula yang mempengaruhi pasukan Israel sehingga kinerjanya menjadi buruk. Hal itu terlihat dari cuplikan video dan gambar dimana pasukan Israel dengan senjata mereka lari dikejar oleh pemuda Palestina yang hanya membawa sebilah pisau. Terutama saat aki serangan di Beersheba dimana pasukan Israel lari tunggang langgang. Bahkan pengamat Israel sendiri mengatakan, “Pasukan Israel tidak bermanfaat kecuali menjadi group band.

Bahkan hysteria Israel ini disebut koran Haaretz lebih berbahaya dari operasi serangan itu sendiri. Sebab dalam beberapa kasus pasukan Israel membunuh warga zionis sendiri karena diduga warga Arab. Situs Walla Israel menyatakan, sejak gelombang kekerasan terjadi saat ini, terjadi peningkatan 60% mereka yang melapor ke polisi di banding hari biasa dan permintaan pembelian senjata meningkat hingga 5000%.

Sementara Netanyahu melantur hingga mengatakan, “Mufti Palestina Amin Al-Husaini adalah sosok yang meyakinkan Hitler untuk membumi-hanguskan Yahudi (Holocoust).” Karena tekanan dunia internasional, termasuk Jerman, Netanyahu akhir menarik ucapannya bahwa Holocoust adalah inisiatif kaum Nazi dan tak ada pengaruh dari luar. Mantan Menteri Tsipi Livni mengatakan, “Netanyahu mengubah Israel menjadi blok kecil yang lemah.

Secara ekonomi, perusahaan penerbangan Scandiva menghentikan ruter penerbangan ke Israel karena tidak aman. Koran Maarev menyatakan, Intifadhah membebani anggaran Israel hingga 10.5 milyar Shekel (1 dolar=3.89 shekel). Akibat Intifadhah, 80% pekerja bangunan di Israel tidak berangkat karena takut aksi penikaman.

Di sisi kepuasa public, terutama terhadap Netanyahu jajak pendapat menunjukkan 65% public Israel tak puas dengan cara politik Intifadhah dalam menyikapi Intifadhah Al-Quds, 66% yahudi mendukung penarikan dari perkampungan Al-Quds timur.

Di sisi hubungan internasional, Misyal membangun hubungan dengan Afrika Selatan yang membuat Israel marah. Sementara parlemen Inggris mengkritik politik luar negeri kerajaan yang memihak kepada Israel.

Penuntut umum di Pengadilan Kriminal Internasional Fato Banswada memperingatkan, menegangnya situasi di Palestina jajahan Israel tahun 1967 meningkatkan kejahatan Israel yang bisa menjadi dakwaan.(ts/infopalestina)