Penjajah Zionis Israel Tambah Jam Kunjung Warga Yahudi Untuk Serbu Masjid Al Aqsha

A group of American Jewish tourists walk past Al-Aqsa mosque as they visit the Al-Aqsa mosque compound, sacred for Muslims and Jews, in Jerusalem's Old City, on November 3, 2015. AFP PHOTO / THOMAS COEX (Photo credit should read THOMAS COEX/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Departemen Wakaf dan Urusan Islam Al Quds dengan tegas menolak tambahan waktu berkunjung warga Yahudi dan wisatawan asing ke komplek Masjid Al Aqsha, yang akan digunakan untuk menodai kesucian Masjid yang telah ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan milik umat Islam.

“Kami menolak rencana jam kunjungan tambahan kelompok Yahudi ekstrimis dan wisatawan asing di pagi hari yang telah disampaikan pihak keamanan Zionis Israel,” ujar Departemen Wakaf dan Urusan Islam Al Quds dalam pernyataan resminya pada hari Senin (5/12) kemarin.

Direktur umum Departemen Wakaf dan Urusan Islam Al Quds, Azzam al-Khatib, menyebut penambahan jam kunjungan bagi warga Yahudi ekstrimis adalah cara baru penjajah Zionis Israel untuk merebut Masjid Al Aqsha, dan hanya akan berujung bentrokan akibat kebijakan provokasi terhadap umat Islam.

Azzam al-Khatib menekankan bahwa penambahan jam kunjungan di pagi hari adalah cara-cara penjajah Zionis Israel untuk memaksakan pembagian temporal dan spasial penggunaan Masjid yang pernah menjadi kiblat pertama umat Islam.

Kamis 13 Oktober 2016, Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan PBB “UNESCO” menetapkan Masjid Al-Aqsa dan seluruh Haram al-Sharif sebagai situs suci umat Islam, dan hanya diperuntukan bagi kaum Muslimin. (Skynewsarabia/Ram)