Putera Mahkota Baru Saudi di Mata Zionis-Israel

Eramuslim – Perintah pergantian Putera Mahkota baru Kerajaan Arab Saudi pada hari Rabu (21/06) menjadi perhatian utama negara-negara di wilayah Dunia Arab. Tidak terkecuali entitas Zionis Israel yang terus mengikuti perkembangan terkini kawasan.

Surat kabar berbahasa Ibrani “Maariv” dalam terbitannya menggambarkan perintah kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman bin Abdul Aziz sebagai kekacauan politik di Arab Saudi, dan menyebut Raja Salman sengaja mengganti Putera Mahkota sebelumnya dengan keturunannya.

Sementara wartawan kenamaan Yahudi menuliskan dalam akun jejaring Twitternya, “Mohammed bin Salman adalah Putra Mahkota muda dalam sejarah Arab Saudi.” Dan “Ini menjadi perubahan politik secara dramatis di wilayah Kerajaan.”

Media Zionis Israel lainnya mengatakan bahwa perubahan seperti ini adalah hal yang diharapkan. “Pangeran Mohammed bin Salman adalah orang yang paling kuat di kerajaan sejak Raja Salman menduduki tahta, dan sudah jelas dari awal bahwa Raja Mohammed adalah orang yang akan memimpin kerajaan di masa depan, tetapi kejutan tetap pada waktu dan implikasinya.”

Sedangkan wartawan Israel dan ahli dalam urusan Arab, Himrat Meir, dalam kicauannya di jejaring sosial Twitter mengatakan, “Ketika Trump mengatakan bahwa Raja Salman bertemu, dan beliau adalah orang yang sangat cerdas, ini berarti mengacu kepada anaknya.” “Dan tentunya perintah ini tidak terlepas dari sebuah intrik.”

Sementara itu sumber Zionis Israel lainnya mengatakan bahwa Mohammed bin Salman adalah pemilik ide pemutusan hubungan dengan Qatar. Dia adalah salah seorang pemimpin yang paling kuat di wilayah kawasan, dan telah menjabat sebagai menteri pertahanan serta memimpin operasi militer melawan pemberontak Syiah Houthi di Yaman. (Rassd/Ram)