Pasca Kudeta, Parlemen Turki Desak Erdogan Kembali Terapkan Hukuman Mati

parlemen TurkiEramuslim – Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan dirinya akan mendukung setiap keputusan yang diambil Parlemen Turki mengenai hukuman mati terhadap pelaku dan mereka yang bertanggung jawab terhadap kudeta militer Jum’at 15 Juli 2016.

Pernyataan ini dilontarkan Erdogan dalam pidatonya di tengah kerumunan masyarakat di kota Istanbul, Turki, pada Senin (18/07) malam, menanggapi kembalinya wacana hukuman mati di Turki pasca kudeta militer kemarin.

“Beberapa negara masih menerapkan hukuman mati, termasuk Amerika Serikat, Rusia dan Cina. Dan Parlemen adalah tempat yang benar untuk membuat keputusan diantara partai-partai politik mengenai hukuman mati. Keputusan apapun yang diambil saya akan setuju,” ujar Erdogan dihadapan massa.

Menjabat Perdana Menteri pada tahun 2003, ditahun 2004 Erdogan dan AKP dapat langsung menghapuskan hukuman mati yang diterapkan pemerintah Turki semenjak era rezim Mustafa Kemal Ataturk.

Erdogan sendiri baru akan membahas dampak dari upaya kudeta pada hari Rabu (18/07) esok, bersama dengan Dewan Keamanan Nasional Turki dan Kabinet.

Pasca gagalnya kudeta Jum’at malam, Erdogan dengan pasukan setia pemerintah segera melakukan upaya bersih-bersih di tubuh militer dari sisa pendukung pro-kudeta. Tercatat sudah 8 ribu pasukan Turki yang telah ditangkap aparat berwenang dengan tuduhan mengkhianati negara. (Skynewsarabia/Ram)