Eramuslim.com – Utusan PBB untuk Yaman menyebut bahwa sepertiga milisi yang terlibat dalam konflik bersenjata di Yaman adalah anak-anak berusia dibawah 18 tahun.
Seperti dilansir kantor berita BBC Arabic dari Presiden organisasi non-pemerintah “Sekolah Demokrat,” Jamal al-Shami, mengatakan, “Perang saudara di Yaman telah menyebabkan anak-anak berusia 7 tahun hingga 18 tahun telah memegang senjata.”
“Tanggung jawab ini bukan hanya terletak pada pemerintah, akan tetapi pemberontak Syiah Houthi dan gerakan pembebas di selatan juga harus turut andil dalam mencegah anak-anak ikut terlibat dalam konflik bersenjata,” ujar Jamal al-Shami.
Menurut data yang diperoleh Badan PBB untuk urusan anak-anak “UNICEF” mencatat bahwa pemberontakan Syiah Houthi dan operasi “badai penghanucr” yang diluncurkan Saudi sejak 26 Maret lalu telah menyebabkan sekitar 1 juta anak berhenti sekolah.
UNICEF memperingatkan bahwa Yaman akan menjadi negara dengan generasi hilang, jika konflik bersenjata antara pemberontak dan pemerintah tidak kunjung mereda. (Rassd/Ram)
