Pengakuan Pekerja Pabrik Rokok AS: Kami Tidak Merokok, Kami Cuma Jual ke Orang Bodoh…

Ini sebenarnya sama seperti apa yang terjadi pada manusia. Bahkan, ia pernah bertemu secara langsung dengan Aldi Rizal, seorang anak yang tinggal di salah satu wilayah di Sumatera Selatan. Mirisnya, ia sudah merokok sejak umur 11 bulan, dimana rokok ini merupakan gerbang efektif menuju narkoba.

Jadi, Indonesia dibuat miris dengan fakta-fakta mengejutkan di lapangan. Jika dikaitkan dengan sedekah, Fuad mulai melakukan hitung-hitungan berapa triliun rupiah uang yang dihamburkan untuk memberi barang yang dibenci oleh Allah SWT itu. Apalagi kalau sudah candu, mereka harus beli tiap hari, dan banyak hal lain yang terpinggirkan.

Ia sering melihat, banyak sekali pemulung di jalan yang merokok. Padahal, pendapatan mereka hanya Rp 50 ribu per hari, sementara mereka merokok bisa dua bungkus setiap hari atau sekitar Rp 30 ribu mereka harus sisihkan uang mereka untuk rokok.

Fuad teringat kala dirinya mendapat cerita tentang seorang model iklan rokok, yang mengunjungi sebuah pabrik rokok di Amerika Serikat. Pemilik pabrik tidak ada yang merokok, dan itu sudah hampir di semua pabrik rokok Indonesia.

Di Amerika ada tiga orang pemilik pabrik rokok mati karena rokok yang mereka produksi itu. Di Indonesia juga ada pemilik pabrik rokok yang mati karena kanker lidah.

Di Amerika, waktu itu, ada seorang model iklan rokok, yang datang ke pabrik rokok. Di sana, ia tidak melihat ada karyawan pabrik yang merokok. Ketika ditanya, apa jawaban mereka? “We don’t smoke, we just sell that shit. We sell for young, poor, and stupid people,” papar mantan pemeran ayah Jun dalam sinetron Jin dan Jun itu.