Perusahaan Cina Kian Cengkeram Dunia

Eramuslim.com – Baru-baru ini, Dealogicplatform yang banyak digunakan oleh bank investasi guna meningkatkan performance dan memberi improvisasi dalam persaingan global – mengeluarkan sebuah data tentang investasi yang telah dilakukan China sepajang tahun 2016. Dealogic mengatakan tidak kurang dari USD 110,8 milliar dana yang sudah dikeluarkan China untuk mengakuisisi beberapa perusahaan raksasa dunia. Angka tersebut telah melewati angka investasi China tahun 2014 sebesar USD 106,8 milliar.

Dengan sikap Agresif ini, China berpotensi menjadi negara pengakuisis terbesar didunia, mengalahkan Amerika Serikat yang selalu mendominasi sejak tahun 2007. Sejauh ini China telah menandatangani hampir 20 kesepakatan raksasa. Transaksi dengan perusahaan Amerika Serikat sendiri bernilai USD 31,3 Milliar, naik USD 3,8 Milliar dari tahun 2015.

cinaTidak hanya kespakatan dalam bentuk akuisisi, bahkan dalam tingkat kerjasama baru antar perusahaan China dan perusahaan asing pun sangat besar. Ini dapat terjadi karena China akan terus berupaya melonggarkan regulasi yang biasa mengikat kuat dalam kesepakatan yang fantastis. Pada tahun 2016 ini tidak kurang 15 kesepakatan bernilai USD 24 milliar batal hanya karena terbentur regulasi yang rumit dan kompleks.

Pada tahun 2 tahun belakangan, perusahaan-perusahaan China telah menghabiskan dana tidak kurang USD 55 milliar untuk meluluskan akuisisi dan merger. Nilai ini hampir setengah total nilai akuisisi China sepanjang 2015 sebesar USD 118 milliar. Pada tahun lalu China mengakuisisi 25 perusahaan Amerika Serikat dan Kanada, sebanyak 21 dari tahun 2014.

Agresivitas  China ini membuat beberapa kalangan menjadi khawatir. Sebuah Institusi Mercantor Inggris pernah mengungkapkan, bahwa investasi asing merupakan kebijakan luar negeri China sejak awal zaman modern (era digital, Red). Mereka secara aktif dan masif terlibat dalam kampanye superaktif untuk mencanangkan China sebagai adidaya baru. Tahun ini China semakin giat mengakuisisi perusahan Amerika Serikat dan Eropa.

Scott Kennedy, wakil direktur Freeman Chair China Studies dari Central Strategic & International Studies, mengatakan : ” Saya ragu bahwa Amerika Serikat mencoba blokade investasi China, hanya karena alasan politik untuk melindungi perusahaan Amerika Serikat.” ungkapnya. ” Sebagian investasi China tembus menuju Amerika Serikat tanpa perlu ada Kajian kebijakan kompetisi atau keprihatinan terhadap keamanan nasional.” Tambahnya.

Pernyataan Kennedy ini bukan tanpa alasan, perusahaan China telah berhasil mengakuisis sebagian besar perusahaan raksasa Amerika Serikat, salah satunya adalah General Electric (GE). “Pemikiran dasar yang ditanamkan di China ialah mendorong para pebisnis mencetak uang diluar negeri, lalu membawanya pulang kedalam negeri.” ungkap Kepala China Policy David Kelly.

Berikut daftar pergerakan perusahaan China dalam 10 kesepakatan Akuisisi dan pembelian:

  1. China National Chemical Corporation (ChemChina) membeli Syngenta (swiss), senilai USD 43 milliar.
  2. CNOOC mengakuisisi Nexen (Kanada), senilai USD 15,2 milliar.
  3. Chinalco Membeli saham minoritas Rio Tinto (Australia), senilai USD 14,3 milliar.
  4. ChemChina mengakuisisi Pirelli (Italia), senilai USD 7,9 milliar.
  5. Refiner Sinopec membeli perusahaan eksplorasi minyak Addax Petroleum (swiss), senilai USD 7,3 milliar.
  6. Sinopec mengambil alih 40% saham raksasa energi Repsol (spanyol) yang beroperasi di Brazil, senilai USD 7,1 milliar.
  7. China Minmetals Corp membeli perusahaan tambang Las Bambas dari tangan Glencore Xstrata (Peru), Senilai USD 7 milliar.
  8. Shuanghui International Holdings membeli Smithfield Foods (Amerika Serikat), senilai USD 4,7 milliar.
  9. Alibaba Group membeli perusahaan e-commerce Lazada group (Singapura), Senilai USD 1 milliar.
  10. Suning Commerce Group membeli 70% saham Klub Sepak Bola Inter Milan (Italia) sebesar USD 307 Juta.(kl/ln)