PLO Sebut Trump Ikut Membantai Rakyat Palestina

Eramuslim – Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi menyebut pemerintahan Donald Trump telah ikut serta dalam pembantaian dan kejahatan terhadap warga Palestina. Pernyataan ini dikatakan Hanan menanggapi rencana penghilangan solusi 2 negara.

“Donald Trump akan menghancurkan peluang perdamaian dan melemahkan kredibilitas Amerika Serikat di mata internasional jika menolak solusi dua negara,” ujar Hanan Ashrawi dalam pernyataannya pada hari Rabu (15/02) kemarin.

Hanan Ashrawi melanjutkan, “Sangat jelas bahwa pemerintah baru AS mendukung Netanyahu dan memberinya ruang untuk menghilangkan solusi dua negara, serta menjadi sekutu kejahatan Zionis Israel dalam membantai rakyat Palestina,” seraya menekankan pilihan dan alternative apa saja yang akan diajukan Trump menggantikan solusi tersebut.

Palestine Liberation Organisation (PLO) executive committe member Hanan Ashrawi gestures during a press conference in which she spoke about the Palestinian bid to become a non-member state in the United Nations, on November 28, 2012. The Palestinians are poised to gain the backing of a majority of the UN’s 193 member states, but face opposition from the United States, Israel and some European countries. AFP PHOTO / ABBAS MOMANI (Photo credit should read ABBAS MOMANI/AFP/Getty Images)

Hanan Ashrawi mengingatkan bahwa solusi satu negara membutuhkan persamaan hak dan kewarganegaraan bagi semua orang, dan apa yang dilakukan Netanyahu adalah kelanjutan dari pendudukan militer dan pemaksaan negara apartheid, yang akan menyeret Palestina dan kawasan Dunia Arab dalam jurang konflik yang lebih mendalam, seperti dilansir kantor berita Wafa.

Sementara itu Sekretaris Komite Eksekutif PLO dan kepala negosiator Palestina, Saeb Erekat, menyebut pemerintah Zionis Israel berusaha mengubur solusi dua negara dan menghapus gagasan pembentukan Negara Palestina sesuai perbatasan tahun 1967 melalui berbagai langkah dan kebijakan permukiman, termasuk pencurian tanah, sumber daya dan air milik warga.

Perlu diketahui bahwa Hamas menolak dengan tegas solusi 2 negara karena secara langsung telah mengakui keberadaan dan penjajahan bangsa Yahudi terhadap tanah Palestina. (Cnnarabic/Ram)