Presiden Terpilih Perancis: Saya Tidak Akan Akui Palestina Sebagai “Negara”

Eramuslim – Presiden terpilih Perancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengakui Palestina karena akan menghambat hubungan baik antara Perancis dengan entitas Zionis Israel.

Sebelum menang dalam pemilihan umum Presiden pada 23 April dan 7 Mei kemarin, Macron mengatakan bahwa dirinya akan mendukung solusi dua negara untuk mengakhiri konflik antara entitas penjajah Zionis Israel dengan Palestina.

Pernyataan tersebut kemudian bertolak belakang dengan pernyataan selanjutnya, yang menyatakan Palestina akan menyebabkan ketidakstabilan dan pihaknya tidak akan mengambil risiko hubungan Perancis dengan entitas Zionis Israel karena melayani agenda Palestina.

“Pengakuan unilateral Palestina, saat ini, akan merusak stabilitas,” katanya dalam sebuah demonstrasi politik, seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (20/05).

Presiden liberal baru Perancis lebih suka menjaga hubungan baik dengan entitas Zionis Israel daripada mengakui “Palestina” sebagai sebuah negara.

Hasil penghitungan suara dalam pemilu Perancis bulan Mei memperlihatkan Macron mendapatkan 65,9 persen suara. Sedangkan saingannya Le Pen hanya mendapat 34,1 persen. Atas kemenangannya ini, Macron, 39 tahun dinobatkan sebagai presiden termuda dalam sejarah Perancis. (Kiblat/Ram)