Ratusan Aktivis HAM Austria Gelar Unjuk Rasa Tuntut Pembatalan RUU Pelarangan Jilbab

Eramuslim – Senin 16 Januari 2016, aktivis Austria menggelar unjuk rasa di depan Universitas Vienna untuk menuntut pembatalan RUU pelarangan pemakaian jilbab di yang dirancang Menlu Sebastian Kurz dan koleganya Menteri Mona Duzdar.

Dalam aksinya para aktivis kemanusiaan dari berbagai LSM ini dengan tegas menolak RUU pelarangan jilbab di lembaga-lembaga negara, termasuk di sekolah, karena dianggap sebagai upaya politik kedua pemimpin partai untuk mendulang suara di pemilu mendatang.

“Kebebasan bagi semua agama,” “Kapala saya adalah milik saya,” dan sejumlah tulisan lainnya dibentangkan para aktivis dalam aksinya sepanjang demo kemarin.

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2015-04-28 21:00:46Z |  |
Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2015-04-28 21:00:46Z | |

Anggota organisasi Young Sosialis Austria, Fiona Harzuk berkomentar bahwa RUU yang diajukan Kurz tidak dapat diterima karena ditujukan untuk mencapai tujuan politik.

Menurut Fiona larangan jilbab hanya akan menargetkan kaum Muslimah saja, tidak seperti apa yang diutarakan oleh Kurz.

Sementara itu juru bicara organisasi “Pemuda Muslim Austria,” Jinan Yasar menegaskan penolakan politisasi melalui jilbab dan pakaian yang dikenakan oleh seorang wanita Muslim.

Jinan Yasar juga menolak pernyataan Kurz yang mengatakan bahwa wanita berkerudung di tempat lembaga-lembaga resmi memiliki dampak negatif.

Perlu diketahui bahwa Islam dan umatnya kini menjadi bahan politisasi sejumlah partai-partai di Eropa untuk dapat mendulang suara dalam pemilihan di negara setempat. (Arabi21/ram)