Setelah Konflik Dunia Arab, Kini Giliran Negara Muslim Afrika Sasaran Selanjutnya Barat

Eramuslim – Jum’at (20/01) dini hari pasukan militer Senegal dilaporkan telah memasuki wilayah Gambia dalam rangka mendukung presiden terpilih Adama Barrow dan mengakhiri kekuasaan Presiden Yahya Jammeh yang tidak mau menyerahkan kekuasaan.

Keputusan operasi militer Senegal diambil setelah presiden petahana Yahya Jammeh menolak mengakhiri kekuasaannya setelah kalah dalam pemilu presiden tahun 2016 kemarin dan memberlakukan kondisi darurat.

Presiden terpilih Adama Barrow mendapatkan pengakuan dan dukungan internasional, akan tetapi Presiden Yahya Jammeh menolak untuk mengakuinya dan menyerahkan kekuasaan karena menerima dukungan dari Parlemen yang telah memperpanjang masa jabatan Jammeh selama 90 hari pada hari Rabu (18/01) kemarin.

yahya-jammeh

Sementara itu pada Kamis (19/01) malam Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi dengan suara bulat mendukung penuh Presiden terpilih Adama Barrow, dan mengutuk mantan Presiden Jammeh serta memintanya untuk mundur dari jabatannya.

Delegasi Rusia dan Inggris di Dewan Keamanan PBB menyatakan Barrow saat ini adalah Presiden sah Gambia dan mendukung haknya meminta negara-negara ECOWAS untuk menggelar intervensi militer mengakhiri mantan Presiden Yahya Jammeh.

ECOWAS sendiri merupakan perkumpulan Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat yang didirikan pada 28 Mei 1975 dan memiliki 15 anggota. (Bbcarabic/Ram)