Bertemu Melania Trump, Putera Lady Di Pamerkan Simbol Tanduk Setan

Isyarat ini berkelebatan di mana-mana, di TV, koran, dan majalah, pertandingan olahraga, dan bahkan di saat pelantikan presiden. Dalam simbologi, isyarat tangan menyerupai tanduk ini dinamakan El Diablo—iblis bertanduk—atau Il Cornuto, atau Diabolicus.

“Simbol ini dipelopori oleh pengikut kultus setan, para anggota resmi Church of Satan, dan band-band musik rock heavy metal… Band rock menjadikannya populer dan treni, dan sekarang kelihatannya hampir semua orang melakukannya..,” demikian Texe Marrs dalam Codex Magica: Secret Signs, Mysterious, and Hidden Codes of Illuminati (2013).

Ya, simbol tangan ini sedemikian populer hingga orang seperti pemimpin Gereja Setan Alexander Le Vey, Bush, Clinton, banyak artis Holywood, bahkan Jokowi pun, membentuk simbol tangan Tanduk Setan ini. Jika simbol yang ditunjukkan oleh Alexander Le Vey jelas kultus satanik, apakah demikian juga maknanya dengan apa yang dilakukan para pemimpin dan figur publik tersebut?

Dan yang aneh lagi, simbol ini pun dimasukkan ke dalam bahasa isyarat kaum Tuna Rungu. Entah mengapa, pendesain sistem bahasa isyarat tangan kaum Tuna Rungu ini memasukkan simbol “El Diablo” sebagai salah satu tanda isyarat mereka dan bahkan artinya adalah “Saya mencintaimu”!. Pendesain bahasa isyarat ini adalah Helen Keller, seorang perempuan tuna rungu, yang ternyata juga seorang okultis dan teosofis.

Helen Keller yang buta dan tuli sejak kecil ternyata terlibat dalam sekte okultis seperti Swedenborgianisme dan Teosofi. Teosofi adalah kelompok pemuja setan yang didirikan oleh Helena Blavatsky, mistiskus Rusia penulis Secret Doctrine, yang juga guru spiritual dari Adolf Hitler. Jangan terkejut jika Helena Blavatsky ini tinggal di Indonesia pada zaman ketika VOC berkuasa. Rumahnya yang besar terletak di pinggir sebuah jalan raya yang sehingga jalan itu dinamakan Blavatsky Weg. Jalan ini sekarang diubah namanya menjadi Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Dan lokasi rumahnya adalah tempat berdirinya Gedung Deparpostel sekarang.

“Apakah Helen Keller sengaja menciptakan simbol tanduk setan tersebut sehingga tanpa disadari murid-muridnya, kaum tuna rungu, ketika membuat isyarat tangan: ”Aku Mencintaimu”, sesungguhnya berkata, “Aku Mencintaimu, Satan!” ujar Texe Marrs.

Simbol El Diablo merupakan salah satu simbol tangan dari banyak sekali simbol tangan lainnya yang memiliki arti, “Aku pelayanmu, Satan!” atau “Aku melayanimu, Lucifer!” Lantas, apakah dengan begitu setiap orang, tokoh-tokoh publik, yang membentuk simbol ini di foto-foto adalah pelayan setan? Bisa tidak, bisa juga ya.(jk/rd)