Situasi Memburuk, Kemendagri Palestina Gaza Desak Mesir Buka Perlintasan Rafah

Eramuslim – Minggu 23 April 2017, Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza meminta pemerintah kudeta Mesir untuk membuka kembali perbatasan Rafah setelah ditutup selama 45 hari berturut-turut.

“Kami menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk membuka perbatasan Rafah sesegera mungkin  untuk meringankan kesulitan dari kondisi kemanusiaan yang ada di Jalur Gaza,” ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza, Iyad Bezm, seperti dilansir Anatolia.

Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza melanjutkan, “Penyeberangan Rafah terus ditutup selama 45 hari berturut-turut, dan ini adalah periode terpanjang dari penutupan penyeberangan selama delapan bulan terakhir, sehingga menyebabkan situasi kemanusiaan lebih sulit di Jalur Gaza.”

Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza mencatat bahwa jumlah orang terdaftar dalam daftar kasus kemanusiaan (di penyeberangan perbatasan Otoritas Palestina Dalam Negeri) mencapai angka lebih dari 20 ribu kasus pasien sakit, mahasiswa dan pemegang paspor asing dan tempat tinggal.

Menjadi penghubung satu-satunya dengan dunia luar, pemerintah kudeta terus menutup penyeberangan Rafah sejak berhasil mengkudeta Presiden sah Mesir, Muhammad Mursi, pada 3 Juli tahun 2013 lalu. (Anatolia/Ram)