Syiah Ayatollah Khamenei: Tidak Penting Siapa Presiden Iran, Yang penting Wilayatul Faqih Syiah Menang

Eramuslim – Pemimpin Tertinggi Syiah Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa tidak penting siapa yang akan menjadi presiden Iran dalam pemilu yang digelar pada hari Jumat (19/05). Baginya yang terpenting adalah sistem ‘Wilayatul Faqih’ (dimana imam Syiah yang dianggap memegang kekuasaan pemerintahan dan agama) harus menang.

“Pada akhirnya, seorang kandidat akan memperoleh suara mayoritas dan menang, namun pemenang sesungguhnya dalam proses ini, terlepas dari siapa yang memenangkan mayoritas suara, adalah orang-orang Iran. Dan pemenang utamanya adalah Rezim Republik ‘Syiah,” ujar Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pidato pada hari Rabu (17/05) dikutip kantor berita Tasnim Iran.

Ayatollah Ali  Khamenei lalu mengkritik persaingan antar kandidat satu sama lain selama perdebatan dan bagaimana mereka mengekspos kasus-kasus korupsi. Ia menambahkan bahwa setiap orang harus mematuhi hukum dan disiplin dalam proses pemilihan.

Pemimpin tertinggi Syiah Iran ini juga memperingatkan kerusuhan selama pemilihan dengan mengatakan, “Kemungkinan seseorang akan mencoba melanggar hukum, namun kami percaya pada kapasitas sistem keamanan kami.” “Kita harus berhati-hati, karena rakyat Iran memiliki begitu banyak musuh,” tambahnya.

Berdasarkan Dewan Wali Iran, ada enam kandidat presiden yang lolos kualifikasi perebutan kursi kepresidenan dalam pemilu Iran tahun ini. Para capres itu antara lain petahana Presiden Hassan Rouhani, petahana Wakil Presiden Eshaq Jahangiri, Ebrahim Raisi yang merupakan pemimpin organisasi sosial Astan Quds Rasavi, Wali Kota Teheran Mohammad Bagher Ghalibaf, Mostafa Mir-Salim, dan Mostafa Hashemitaba.

Namun sejumlah media lokal melaporkan, pertarungan pemilihan presiden kali ini akan tertuju pada pertarungan sengit antara dua capres terfavorit yakni Rouhani dan Raisi, setelah sejumlah kandidat mengundurkan diri. Di sisi lain, Khamenei melihat pemilihan sebagai pembaharuan kesetiaan masyarakat terhadap ideologi Wilayatul Faqih. (Kiblat/Ram)