eramuslim.com – Seorang sandera Israel yang telah dibebaskan menyampaikan terima kasih kepada sayap militer Hamas karena telah memenuhi kebutuhannya selama dalam tahanan di Gaza.
Keith Siegel, warga asli Carolina Utara yang juga berkewarganegaraan Israel, menuliskan surat kepada Brigade al-Qassam pada Minggu, 1 Februari 2025, untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Para pejuang yang menjaga saya selama periode ini memastikan untuk memenuhi semua kebutuhan saya, termasuk makanan, minuman, obat-obatan, vitamin, perawatan mata, alat pemantau tekanan darah, dan kebutuhan lainnya,” katanya.
“Mereka juga membawa dokter ketika saya merasa tidak sehat dalam waktu yang lama. Para penjaga menanggapi permintaan saya terkait makanan, masalah makanan, dan lain-lainnya. Mereka juga memastikan membawa makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan saya, makanan vegetarian tanpa minyak,” tambahnya, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Iran, IRNA, yang dilansir Antara.
Selain itu, Siegel mengkritik pemerintah Israel karena dinilai tidak berupaya cukup keras untuk mencapai kesepakatan demi pemulangan tahanan lebih cepat dan mengakhiri konflik di Gaza.
“Saya berharap perdamaian segera datang dan saya ingin berterima kasih kepada para pejuang yang telah menjaga saya selama periode ini,” ujarnya.
Siegel dibebaskan pada Sabtu, 1 Februari 2025, dalam putaran keempat pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.
Namun, media Israel, Times of Israel, meragukan keaslian surat tersebut. Menurut laporan mereka, Siegel dipaksa menulis surat ucapan terima kasih sebelum dibebaskan oleh Hamas. Siegel sendiri telah ditahan selama 484 hari.
Keluarganya juga meminta agar surat yang dipaksa untuk ditulisnya pada 18 Januari tidak dipublikasikan oleh media.
“Hamas memaksa Keith untuk menulis surat ucapan terima kasih yang terperinci saat menyanderanya,” kata pihak keluarga dalam sebuah pernyataan.
“Ini hanyalah satu contoh dari banyak contoh yang menunjukkan perilaku Hamas yang kejam dan sinis, dan menyoroti urgensi untuk membawa pulang semua sandera yang tersisa.”
Siegel dibebaskan pada hari Sabtu di Kota Gaza. Ia dan istrinya, Aviva, diculik dari Kibbutz Kfar Aza pada 7 Oktober 2023. Aviva lebih dahulu dibebaskan selama gencatan senjata sepekan pada November 2023.
(Sumber selengkapnya: Tempo)