Adzan Itu Lahir Dari Sebuah Mimpi yang Haq

“Apa itu?” aku balik bertanya.

Dia menjawab:” ucapkanlah:

“Allahu akbar Allahu akbar, Allahu akbar Allahu akbar. Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya ‘alash sholah, Hayya ‘alash sholah. Hayya ‘alal falah, Hayya ‘alal falah. Allahu akbar Allahu akbar, Laailaaha illallah.”

Ketika Abdullah bin Zaid mengabarkan mimpinya itu kepada Rasulullah saw, Beliau bersabda,” Sesungguhnya itu adalah mimpi yang haq. Pergi dan temui Bilal, lalu ajarkan lafadz itu agar ia mengumandangkannya. Karena suara Bilal lebih keras dari suaramu.

Ketika Umar bin Khattab mendengar Bilal mengumandangkan seruan adzan itu, dia keluar menemui Rasulullah lalu berkata,” Wahai Nabi Allah, demi Allah yang telah mengutus engkau dengan haq, sungguh aku telah mendengar seruan itu dalam mimpiku.”

Rasulullah bersabda,” segala puji bagi Allah atas semua itu.” (Tahdzib Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Abdussalam Harun 158)

[kk/inilah]