Bidadari: Kecantikan, Sifat, dan Mahar untuk Meminangnya

Kecantikan mereka tidak bisa dibandingkan dengan wanita mana pun di dunia ini. Secantik apa pun yang bisa dibayangkan oleh manusia di dunia, bidadariNya jauh lebih cantik dan menawan daripada itu. Dan kalau wanita ada yang cantik ada yang jelek, tidak ada bidadari yang jelek. Semuanya cantik-cantik.

Kecantikan yang tak bisa dibandingkan dengan wanita tercantik di dunia ini digambarkan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat Bidadari

Al Quran dan hadits menyebutkan sifat-sifat bidadari yang sangat mempesona. Selain cantik wajahnya, mereka juga putih bersih warna kulitnya dan mulia ahlaknya.

كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ

“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan” (QS. Ar Rahman: 58)

Syaikh Mahir menjelaskan makna ayat ini, Allah menjadikan bidadari dalam keelokan mereka yang memikat, kemurnian yakut dan putihnya marjan. Kemurnian yakut dan putihnya marjan duniawi berbeda dengan di surga. Di dunia, yakut dan marjan yang diciptakan Allah hanya dipakai sementara dan akan sirna. Sedangkan di surga, Allah menciptakan untuk selamanya sehingga murni dan putihnya sangat lembut dan mempesona.

Imam Al Qurthubi dalam At Tadzkirah mengutip perkataan Malik tentang betapa cantiknya bidadari. “Sesungguhnya di surga ada seorang bidadari yang dibanggakan oleh semua penghuni surga karena kecantikannya. Andaikan Allah belaum menentukan terhadap penghuni surga bahwa mereka takkan mati, niscaya mereka semua mati karena melihat cantiknya bidadari ini.”

وَحُورٌ عِينٌ . كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ

“Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah: 22-23)

Ketika menjelaskan ayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kemurnian mereka adalah kemurnian mutiara di dalam rumahnya yang tidak pernah disentuh oleh tangan” (HR. Tirmidzi)

Mereka juga tidak pernah tua, namun usianya sebaya. Usia muda yang semakin menyempurnakan kecantikannya, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Waqi’ah ayat 36.

Sifat mempesona bidadari juga terpancar dari kemuliaan akhlak mereka. Sebagaimana firman Allah:

وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya” (QS. Ash Shaffat: 48)

Jadi mereka tidak liar pandangannya, membatasi penglihatan hanya pada suami-suami mereka di surga. Mereka memiliki rasa malu yang semakin menambah anggun dan kecantikannya.

Dan ini juga isyarat bahwa mereka disediakan Allah untuk hamba-hambaNya yang selama di dunia menjaga pandangannya dari hal-hal yang diharamkan Allah. Mereka disediakan Allah untuk hamba-hambaNya yang selama di dunia memiliki rasa malu yang mencegah mereka dari kemaksiatan dan pandangan berlebihan.