Hikmah Puasa Syawal, Ini Penjelasan Direktur Asosiasi Riset Ilmiah Al Azhar

Eramuslim.com – Puasa Syawal adalah puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Hukumnya sunnah muakkadah, sunnah yang sangat dianjurkan. Ganjarannya luar biasa, yakni senilai dengan puasa setahun penuh.

Sedikitnya ada tiga hadits populer yang menjelaskan puasa syawal.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ

“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh” (HR. Ibnu Majah, shahih)

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, ia seperti puasa setahun” (HR. Ibnu Majah, shahih)

Apa hikmah puasa syawal? Syaikh Ali Ahmad Al Jurjawi dalam bukunya Hikmatut Tasyri wa Falsafatuh menjelaskan, puasa syawal mengiringi puasa Ramadhan laksana sholat sunnah rawatib mengiringi sholat fardhu.

“Puasa syawal seperti sholat sunnah rawatib bagi sholat fardhu. Ia disunnahkan untuk menambah yang kurang dari puasa Ramadhan,” terangnya.