Program Kristenisasi (3) : Menghancurkan Ideologi Islam dan memutus hubungan dengan Allah.

Program Kristenisasi Ketiga : Menghancurkan Ideologi Islam di kalangan kaum Muslimin dan memutus hubungan dengan Allah.

Hal ini dilakukan untuk mengacaukan peraturan Islam dan agar kaum Muslimin mengikuti jalan Atheis serta liberal , sehingga mereka terpisah dari nilai nilai Islam.

1.   Samuel Zueimir, ketua perkumpulan missionaries Kristenisasi, dalam konferensi suci yang diadakan pada tahun 1935 mengatakan, “Tugas missionaries yang diberikan oleh Negara-negara Masehi(Kristen) yang harus dilaksanakan di Negara-negara Muhammad bukanlah memasukkan kaum Muslimin ke agama Kristen. Tugas kalian adalah hanya untuk mengeluarkan Muslimin dari Islam, agar menjadi makhluk yang tidak punya hubungan dengan Allah. Dan secara otomatis akan terputus pula hubungannya dengan akhlak yang menjadi sandaran umat dalam hidupnya. Jika hal ini dapat kalian laksanakan, maka dengan mudah kalian membuka pintu imperialisme di negara negara Islam. Kalian telah menyiapkan semua pola pikiran di negeri negeri Islam untuk menerima cara di jalan apapun yang kalian usahakan, yaitu mengeluarkan Muslimin dari Islam.”

Pada prinsipnya, kalian telah mempersiapkan generasi muda di Negara muslim tanpa mereka mengenal hubungan dengan  Allah dan tidak perlu memasukkannya ke dalam agama Kristen. Oleh karena itu,  lahirlah generasi Muslim, sebagaimana dikehendaki oleh imperialisme, tidak memperhatikan keagungan, mencintai hidup santai dan malas, semua kegiatannya di dunia ini semata-mata untuk memenuhi hawa nafsu. Jika belajar juga semata mata untuk memenuhi hawa nafsu. Dan jika menduduki jabatan tertinggi, juga untuk mengejar hawa nafsu. Sesungguhnya segala usahanya hanyalah untuk memuaskan hawa nafsunya.

Wahai para missionaries, sesungguhnya tugas kalian akan berjalan lancar sempurna.”

2.   Zueimir, dalam buku Al-Gharah ‘alal Alamil Islami (serangan Terhadap Dunia Islam), berkata, “Sesungguhnya Kristenisasi memberi dua keuntungan besar tehadap kultur Barat. Keuntungan menghancurkan dan keuntungan membangun.”

Yang dimaksud dengan menghancurkan adalah terlepasnya orang Islam dari agamanya, meski dengan didorong  ke atheisme.

Akan halnya membangun, yang dimaksud adalah mengkristenkan  orang Muslim, jika mungkin mereka (muslim) bisa  dapat berdiri bersama dengan kultur Barat melawan bangsanya.”

3.   Seorang missionaries lain, Tacly, berkata “Kita harus membantu pembangunan sekolah-sekolah yang berpolakan barat sekuler, karena kebanyakan  kaum muslimin akan goyah keyakinannya terhadap Islam dan Al-Qur’an ketika mereka mempelajari buku-buku sekolah yang berpolakan Barat, dan belajar bahasa-bahasa asing.”

Bersambung…