Sadarlah Wahai Muslim Pendukung Ahok! Kristiani Wajib Milih Berdasarkan Agamanya, Sedangkan Muslim Malah Didoktrin Pilih Kafir

kristen dukung ahokEramuslim.com – Di sosial media beredar video Youtube khotbah Prof. JE Sahetapy yang berisi dukungan gereja untuk Ahok. Bukan saja untuk posisi Gubernur tapi mereka mengincar posisi PRESIDEN RI.
Dalam video berdurasi enam menit ini Prof. Jacob Elfinus (JE) Sahetapy menyampaikan: “Saya satu-satunya yang mengusulkan Amandemen Pasal 6 UUD 1945 dan sekarang syarat Presiden “Presiden ialah orang Indonesia asli” telah dihapus.” (Jemaat gereja riuh bertepuk tangan)
“Percuma pak, kapan kita bisa dapat kedudukan (Presiden),” tanya orang-orang keturunan Tionghoa.
Prof. JE Sahetapy menjawab: “Oh ya? Anda pernah baca Al-Kitab gak? Dalam Al-Kitab disebutkan “Semua itu ada waktunya”.” (Jemaat riuh tepuk tangan)
“Jadi kalau Pak Ahok jadi Gubernur, maka Firman Tuhan itu telah …… (agak kurang jelas),” lanjut Prof. JE Sahetapy yang disambut tepuk tangan.
“Jadi kenapa kita masih ragu-ragu lagi?” tegas Prof. JE Sahetapy.
“Apa masih ada Muslim yang memilih ahok setelah menonton ini. Naudzubillah. wake up muslim!” komen Ibrahim Alajli.
“Masih kah ummat Islam mau dibohongin dan dibodohi dengan segala pencitraan Ahok cs? Sudah nyata kebencian mereka thd kita ummat Islam, QS: Al-Baqarah: 120. Sekarang Wajib hukum nya memilih pemimpin dari Islam. Say No to Ahok!” tutur Muhammad Ikhwan.
Sementara seorang mantan jurnalis menyampaikan bahwa kampanye di gereja seperti ini sudah lazim.
“Kampanye ala Prof sahetapy ini massif kok di gereja2. Ada banyak video yg bocor? Islam dibego2in aja mau :)” ujar @panca66 di akun twitternya, Kamis (10/3/2016).
“Nih, kalo nga percaya di gereja massif kampanye memilih pemimpin sesuai agamanya nih tonton,” lanjut mantan jurnalis ini men-share video diatas.
Netizen lain @hafidz_ary menyampaikan kondisi paradoks yang tragis.
“Umat kristen memajukan ahok dg motif agama, dan banyak muslim yg bodoh yg pilihan politiknya bukan krn agama,” ujar @hafidz_ary.
“Gereja boleh menanamkan motif kristen menguasai negara, tapi masjid gak boleh, dianggap anti NKRI,” lanjutnya.
“Umat islam yg berpolitik demi agamanya disebut “jualan agama”, padahal umat kristen juga berpolitik demi agamanya. Gereja boleh menanamkan “pilih pemimpin kristen”, umat islam dibully krn “pilih pemimpin muslim”. tragis!”
“Kalo umat muslim yg kek gini pasti di tuduh kampanye gelap,” komen @abduulrohiim.
“Kalo di mesjid namanya politisasi tempat ibadah, kalo di gereja disebut spiritualisasi politik,” sindir netizen @faqihmun.
“Nasrani memilih harus sesuai agamanya, sementara muslim didoktrin “gk harus muslim, yang penting nggak korupsi”, cerdas!” komen @farizasli.(ts/suaranews)