Ahmad Thomson Urai Kapitalisme (2) : Setiap Pertempuran, Yahudi lah Paling Untung

Oleh Ustadz Ahmad Thomson

John Reeves, dalam bukunya THE ROTHSCHILDS: Penguasa Keuangan Negara, memberikan ringkasan yang rinci mengenai aktifitas mereka:

Sejak tahun 1812, perusahaan meninggalkan patron konvensional yang sudah usang dan menggunakan metode bisnis baru yang dibuat sendiri secara khusus. Kekayaan dan sumber daya yang tumbuh dengan pesat membuat operasi system perbankan yang sudah tua tidak menarik lagi. Aktifitas keuangan pemerintah seperti menerbitkan pinjaman Negara dan emisi dana pemerintah, terbukti lebih menyenangkan, dan tidak diragukan lagi jauh lebih menguntungkan, oleh karena itu kita dapat menemukan bahwa perusahaan ini dalam tahun 1812-1830, terlibat dalam transaksi-transaksi besar yang berkesinambungan, menciptakan adanya kekuasaan yang tidak pernah dicapai sebelumnya oleh perusahaan lain. Pengaruh perusahaan ini sangat besar dan sangat berkuasa sehingga dapat dikatakan tidak ada perang yang dilakukan tanpa bantuan Rothchilds, karena kontrol atas pasar uang berada ditangan mereka sehingga secara effektif mereka bisa menahan atau mendapatkan dana yang diperlukan.

Sebagai contoh, pada waktu terjadi perang yang dipimpin oleh Napoleon, James yang berada di Paris, membiayai Napoleon, sementara Nathan yang berada di London membiayai Wellington, dan masing-masing tentara yang mewakili mereka akhirnya bertemu di Waterloo, seperti yang akan kita lihat nanti, Insya Allah, dan Rocthschilds khususnya yang memperoleh keuntungan yang besar atas peperangan ini. Nathan Rothschild lah yang pertama dikenal sebagai pendana tentara Wellington ketika di Portugal. John Reeves mengutip ucapan Nathan Rothschild – “yang telah melipatgandakan kekayaannya 2,500 kali dalam lima tahun” – sebagai berikut:

Ketika saya menetap di London, perusahaan India Timur mempunyai kekayaan pounds$ 800,000 dalam bentuk emas untuk dijual. Saya datangi mereka dan membeli seluruh emas tersebut. Saya tahu bangsawan Wellington membutuhkan itu. Saya membeli banyak dengan diskon. Pemerintah mengirimkannya kepada saya dan mengatakan bahwa mereka harus memiliki itu. Ketika mereka memperolehnya, mereka tidak tahu bagaimana caranya agar emas tersebut berada di Portugis. Saya mengambil alih masalah ini dan mengirimkannya melalui Perancis, dan itulah bisnis terbaik yang pernah saya lakukan.

Ketika pertempuran Waterloo sangat dekat, Nathan Rothschild secara pribadi menuju medan peperangan untuk menyaksikan peristiwa tersebut secara langsung sehingga dia dapat mengetahui hasil dari pertempuran tersebut, yang mana apapun hasilnya akan mengakibatkan pengaruh yang dahsyat baik secara politis maupun ekonomi. Ketika semua menjadi jelas – setelah pertempuran telah berakhir, pada tanggal 18 Juni, 1815 – ketika Wellington telah menang, Nathan melompat keatas kudanya dan memacunya dimalam hari menuju Brusel. Tanpa berhenti untuk beristirahat, dia melompat menuju kereta tercepat yang dapat ia temukan dan melesat menuju Ostend dan tiba pada tanggal 19 Juni. Walaupun cuaca di Inggris sangat tidak mendukung, dia berhasil membujuk nelayan untuk membawanya menyeberang menuju Inggris sesegera mungkin dengan biaya 2,000 frank (dibayar dimuka kepada isteri nelayan tersebut), dan tiba dengan selamat di Dover pada sore harinya.Masih tidak berhenti untuk beristirahat, Nathan Rothschild melompat ke kuda lainnya untuk segera menyelesaikan perjalanannya menuju London.