Legenda Wong Fei Hung dan Sejarah Muslim Uyghur

Saat revolusi China oleh Sun Yat Sen tahun 1910 masih ada tersisa Jendral China yang beragama Islam. Di tahun 1945 ketika pemimpin komunis Mao berkuasa, beberapa jendral Cina yang muslim berusaha menyelamatkan diri ke Taiwan.

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, ahli pengobatan, dan ahli beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China.

Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Menurut sejarah, Wong Fei Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi apabila di-bahasa-arab-kan, namanya menjadi Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay Ying adalah seorang Ulama dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu,kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong).

Wong Kay Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai seorang Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu.

Dengan dasar kesejarahan itulah akhirnya masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan.

Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh.

Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memperdulikan suku, ras, agama, semua orang dibantu tanpa pamrih.

Wong Fei Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar ‘Jurus Hung Gar’ yang membuat Fei Hung sukses melahirkan ‘Jurus Tendangan Tanpa Bayangan’ yang legendaris itu.

Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dan dikembangkan sehingga merupakan jurus andalan dari Hung Hei Kwun, kakak seperguruan nya Luk Ah Choi.

Setelah berguru kepada Luk Ah Choi, kemudian Wong Fei Hung berguru kepada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka.