Ucapan Fir’aun Kala Menyiksa Isterinya, Asiyah: Kita Siksa, Ia Malah Tertawa

piramidaaeramuslim.com – Orang-orang yang bertaqwa dan menyembunyikan ketaqwaannya dikalangan ummat ini jumlahnya tidaklah sedikit, baik dewasa maupun anak-anak, laki-laki atau perempuan. Diantara mereka adalah Asiyah Binti Mazahim, istri Fir’aun. Dialah yang dimuliakan oleh Alah Ta’ala di dalam Al Qur’an. Allah berfirman :

66:11

“ Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata; “ Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi –Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim (QS At-Tahriim : 11)

Yahya bin Salam berkata,” Adapun firman Allah “Allah membuat istri dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir (QS AT Tahrim :10) adalah perumpamaan yang disebutkan Allah sebagai teguran terhadap Aisyah dan Hafsah ketika mereka berselisih dengan Rasul SAW, dimana mereka’berunjuk rasa’ kepada beliau. Lalu Allah membuat perumpamaan juga kepada mereka berdua tentang Istri Fir’aun dan Maryam binti Imran, sebagai motivasi  untuk berpegang teguh dalam ketaatan dan konsekuen terhadap agamanya .

Ada juga yang mengatakan” Ini adalah dorongan bagi kaum mukminin agar senantiasa bersabar ketika ditimpa cobaan. Yakni jagalah kesabaranmu ketika mendapatkan cobaan yang ternyata lebih lemah daripada kesabaran istri Fir’aun  ketika dia mendapatkan tekanan dari Fir’aun. Dimana pada waktu itu Asiyah  beriman apa yang dibawa Musa. Ada yang berpendapat bahwasanya dia adalah bibi Musa yang beriman kepadanya.

Abul Aliyah berkata,” Fir’aun mengetahui keimanan istrinya, lalu dia keluar di hadapan khalayak ramai seraya berkata,’ Apakah yang kalian ketahui  tentang Asiyah binti Mazahim? Mereka memujinya . Maka Fir’aun berkata kepada mereka , “ sesungguhnya dia menyembah Tuhan selain aku. “ mereka bertanya kepadanya (Jika demikian) bunuhlah dia.” Kemudian dibuatkan untuknya tiang. Setelah itu tangan dan kakinya diikat .

Diapun berkata,” Ya tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah disisiMu dalam surga. “ Hal itu bersamaan dengan kehadiran Fir’aun di tempat penyiksaan itu. Maka dia (asiyah) tertawa ketika melihat rumahnya di surga. Fir’aun berkomentar.,”Apakah kalian tidak merasa heran dengan kegilaannya. Kita menyiksanya, namun dia tertawa.” Setelah itu keluarlah ruhnya dari jasadnya.