Untold Story Korea Utara: Rakyat Tidak Bayar Pajak, Tidak Ada Pengangguran

north korea peopleEramuslim.com – Stigma bahwa negeri Korea Utara menakutkan selama ini terpahat dalam-dalam di benak warga dunia. Stigma ini berasal dari media-media kapitalis Barat yang menyebut jika Korea Utara sangat fasis dan menakutkan, tidak seperti negara-negara demokrasi yang damai dan indah. Benarkah demikian? Artikel di bawah ini yang dimuat Kantor Berita RMOL (8/9) bis amenjadi gambaran yang jujur:

Seperti nama resminya, Republik Demokratik Rakyat Korea, Korea Utara adalah negeri untuk rakyat. Di negeri itu rakyat tidak mengenal uang sekolah atau biaya berobat ke dokter. Juga tidak mengenal pajak.

Sejak beberapa dekade lalu, Korea Utara menerapkan sistem pendidikan gratis dimana negara bertanggung jawab penuh dalam hal pendidikan warga negara. Saat ini Korea Utara telah menerapkan sistem wajib belajar selama 12 tahun, level tertinggi untuk kebijakan sejenis di seluruh dunia.

Dimana pun ada anak usia sekolah, termasuk di daerah yang begitu terpencil, negara bertanggung jawab mendirikan sekolah.

Demikian antara lain disampaikan kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, menjelang peringatan hari pendirian negara itu tanggal 9 September 1948. Kantor berita KCNA menjelaskan berbagai kemajuan yang telah dicapai Korea Utara sejak tanggal bersejarah itu.

Selain di dunia pendidikan, Korea Utara juga memberikan perlindungan kepada warganegara dalam hal pelayanan kesehatan. Setiap orang di negeri itu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan mutu yang baik terlepas dari jenis kelamin, usia dan tempat tinggal juga pekerjaan dan status sosial.

Sementara itu, Korea Utara sejak lebih dari 40 tahun lalu juga menghapuskan semua jenis pajak. Kini, terminologi pajak tidak lagi dikenal rakyat Korea Utara. Tidak berlebihan bila kemudian disebutkan bahwa rakyat Korea Utara tidak pernah membayar pajak.

Bukan itu saja, sebut KCNA, yang juga sangat mengejutkan adalah kenyataan bahwa di Korea Utara tidak ada pengangguran sama sekali. Penduduk pada usia kerja dan memiliki kemampuan bekerja dapat memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan harapannya. Negara pun menyediakan semua jenis pekerjaan yang dibutuhkan rakyat.

Pemerintah Korea Utara juga memiliki aturan tersendiri untuk pekerja wanita yang memiliki beberapa anak. Untuk mereka, jam kerja lebih pendek. Selain itu negara menyediakan tempat penitipan anak-anak pekerja wanita pekerja agar mereka bisa bekerja dengan tenang tanpa khawatir dengan perawatan anak yang mereka tinggalkan.

Beberapa waktu belakangan ini pemerintah membangun apartemen-apartemen baru yang juga gratis seperti di Jalan Changjon Street, Jalan Ilmuwan Unha, dan Distrik Ilmuwan Wisong. Begitu juga dengan dosen-dosen di Universitas Kim Il Sung dan Universitas Teknologi Kim Chaek mendapatkan perumahan tak jauh dari tempat mereka mengajar.

Jadi, sudah barang tentu, beberapa tahun lalu seorang reporter CNN, sebut KCNA tak dapat menutupi rasa kagum pada Korea Utara. Di sebuah tayangan langsung dia berkata, “Mata Anda tak menipu. Inilah Korea Utara yang sosialis.”

Adapun beberapa tahun terakhir ini rakyat Korea Utara bisa menikmati pusat-pusat hiburan yang dibangun di banyak tempat di Korea Utara, seperti Taman Rekreasi Rakyat Rungna, Munsu Water Park, Klub Balapan Mirim , Masikryong Ski Resort, Galeri Tembak Meari, Pyongyang Indoor Stadium, May Day Stadium. Pemerintah juga memodernisasi RS Anak Okryu, RS Gigi Ryugyong dan sejumlah fasilitas kesehatan lain.(ts)