Waspadalah Dengan Ulama Yang Dekat Dengan Penguasa

وقال ابن باكويه الشيرازي في « أخبار الصوفية»: « حدثنا سلامة بن أحمد التكريني أنبأنا يعقوب ابن اسحاق، نبأنا عبيد الله بن محمد القرشي، قال: كنا مع سفيان الثوري بمكة، فجاءه كتاب من عياله من الكوفة: بلغت بنا الحاجة أنا نقلي النوى فنأكله فبكى سفيان. فقال له بعض أصحابه: يا أبا عبد الله! لو مررت إلى السلطان، صرت إلى ما تريد! فقال سفيان: « والله لا أسأل الدنيا من يملكها، فكيف أسألها من لا يملكها

Telah bercerita Ibnu Bakawaih Asy-Syairazi dalam Akhbar Shufiyah, “ telah berkata kami Salamah bin Ahmad at-Tukrini, mengabarkan pada kami Ya’qub bin Ishaq , mengabarkan pada kami Ubaidillah bin Muhammad A-Qurasyi, ia berkata,” kami bersama Sufyan Ats-Tsauri di Makkah, tiba-tiba datang surat dari keluarganya di Kufah, yang berisi, “ kami ditimpa kesusahan ekonomi sampai kami menggoreng kulit biji-bijian kemudian memakannya, “ maka Sufyan menangis setelah membacanya, lalu sebagian sahabatnya memberi saran kepadanya, “ Wahai Abu Abdillah! Kalau seandainya engkau mau mendatangi  penguasa, pastinya dapatkan apa yang engkau inginkan,” Imam Sufyan At-Tsauri menimpali, “Demi Allah, aku tidak meminta dunia kepada yang memilikinya (Allah), maka bagaimana mungkin aku memintanya pada yang tidak memilikinya.”

وقال محمد ابن مسلمة:  الذباب على العذرة، أحسن من قارئ على باب هؤلاء

Muhammad bin Maslamah berkata, “ lalat di atas kotoran lebih baik dari ulama yang berada di pintu penguasa.”

Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menulis satu bab tetang berinteraksi dengan penguasa, dan hukum mendekati mereka, beliau rahimahullah berkata, “ ketahuilah bahwa interaksimu terhadap penguasa dan pejabat yang dhalim, ada tiga keadaan,

keadaan pertama, adalah yang paling buruk yaitu memasuki pintu-pintu penguasa.

Yang kedua, yang bahayanya lebih sedikit, yaitu ia berusaha mendekatimu.

Yang ketiga, yang paling selamat, engkau menjauhi mereka, engkau tidak melihatnya, begitupula sebaliknya.

Adapun yang pertama, maka sangat tercela dalam syariat, dengan adanya beberapa ancaman dan peringatan sebagaimana disebutkan dalam hadits dan atsar diatas, berkata Sufyan Ats-Tsauri, “ di neraka ada suatu lembah yang tidak dihuni kecuali oleh para ulama yang mendekati pintu-pintu raja.” (kl/pm)