Kenapa Kain Kiswah Ka’bah Diangkat Saat Musim Haji Tiba?

Eramuslim – Kain Kiswah yang biasa menupi seluruh Ka’bah hingga ke lantai bawah diangkat setinggi 3 meter oleh Dewan Pengurus Dua Masjid Suci pada hari Selasa (8/08) kemarin. Bagian yang diangkat ditutupi dengan kain katun warna putih sekitar dua meter di keempat sisinya.

Dewan Pengurus Dua Masjid Suci melakukan hal ini sebagai prosedur rutin tahunan untuk memastikan bahwa kiswah Ka’bah terlindung dari kerusakan di saat jamaah haji melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah selama musim haji.

Muhammad Bajouda, Dirjen Kompleks King Abdulaziz untuk kiswah Ka’bah, menjelaskan bahwa hal ini merupakan program haji tahun ini.

“Langkah ini adalah tindakan pencegahan untuk mencegah penyalahgunaan. Ada sejumlah besar jamaah yang ingin menyentuh kiswah Ka’bah, sehingga terjadi kerusakan pada beberapa bagian,” katanya.

Dia menambahkan bahwa beberapa jamaah bahwa memotong beberapa bagian kiswah untuk digunakan sebagai jimat, yang jelas-jelas merupakan khurafat atau takhayul.

“Kiswah akan berada dalam posisi normal begitu musim haji berakhir,” tutupnya.

Untuk diketahui, tradisi menutupi Ka’bah dengan kiswah dimulai selama pemerintahan suku Jurhum. Kiswah tidak selalunya berwarna hitam. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membungkus Ka’bah dengan kain Yaman warna putih. Merah, hijau dan putih adalah beberapa warna yang digunakan oleh khalifah yang berbeda.

Di zaman Abbasiyah akhirnya diputuskan untuk menggunakan warna hitam untuk mengakhiri berubah-ubahnya warna Kiswah. Sejak saat itu, warna hitam kiswah tetap hingga saat ini. (KI/Ram)