Ogah Bawa Oleh-Oleh Made in Cina, Jamaah Haji Incar Kerundung Buatan Turki di Tanah Suci

Eramuslim – Jamaah haji yang tergabung dalam gelombang 1, mulai bersiap diri untuk pulang ke Tanah Air. Bagi para jamaah wanita, aktivitas yang tidak terlupakan selain ibadah adalah mencari oleh-oleh untuk keluarga, kerabat dan tetangga terdekat.

Banyak pusat oleh-oleh haji di Tanah Suci yang terkenal, misalkan Pasar Ja’fariya yang lokasinya 1,5 km dari Masjidil Haram. Pasar ini konon relokasi Pasar Seng yang dahulu sangat terkenal. Ada juga Toko Ali Murah yang banyak ditemukan di Jeddah. Dengan catatan jamaah harus keluar kota Makkah terlebih dahulu dengan jarak puluhan km.

Dan seperti sudah menjadi hal yang wajib di bawa saat pulang, para jamaah haji Indonesia memburu oleh-oleh sajadah, biji tasbih, abaya hitam, pacar China, kerudung, dan aksesoris sebelum diterbangkan ke Tanah Air.

Namun barang yang banyak dipilih jamaah adalah yang ringan, seperti kerudung. Hal ini terkait dengan jumlah barang bawaan koper dibatasi maksimal 32 kilogram (kg).

“Saya mencari kerudung yang tulisannya made in Turkey. Banyak yang tulisannya made in China. Nanti dipikir saya beli oleh-oleh di tanah air,” ujar Endang Sri Lestari, jamaah asal Banjarnegara, sebelum pulang ke Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Menurutnya, produk buatan Turkey jarang ditemukan di wilayahnya. Sehingga produknya memiliki khas tersendiri. “Bagus buat oleh-oleh,” timpalnya.

Hal serupa juga dialami oleh Andi asal Makassar. Dia membeli banyak oleh-oleh untuk teman kantor dan sanak saudara di Sulawesi Selatan.

“Saya beli di dekat sini (hotel) saja. Saya membelikan kerudung mereka, ringan di tas meski beli dalam jumlah yang banyak,” ujarnya.

Dia pun mengaku mencari kerudung buatan Turkey. Sehingga berbeda dengan produk yang ada di Indonesia.

Jika diperhatikan, kerudung buatan Turkey memang memiliki corak yang berbeda. Di mana motif kerudung turkey lebih halus dengan warna yang kalem.

Rupanya para jamaah haji sudah mulai sadar dan cinta produk sesama negara Muslim. Semoga kedepannya bukan Cuma kerudung, hingga makanan, minuman dll kita pilih produk dalam negeri dan dari negara-negara Muslim. (OZ/Ram)