Sejarah Ka’bah Diberi Kain Kiswah

Eramuslim – Al Bait Al ‘Atiq, nama lain dari Ka’bah yang berarti rumah yang bebas menjadi tempat yang dikunjungi oleh umat Islam dari seluruh penjuru dunia untuk ziarah tahunan yang dikenal sebagai istilah haji. Ini merupakan salah satu ibadah penting umat Islam.

Ka’bah bagi umat Islam sangat penting. Oleh karena itu Ka’bah diberi tirai hitam yang megah mengingat Ka’bah merupakan tempat suci bagi umat Islam. Tirai itu dikenal sebagai kiswah.

Kiswah dibuat dari berbagai tempat sejak Kakbah dibangun. Terlepas dari faktor-faktor sosial dan ekonomi yang mungkin berperan dalam hal ini. Selama ini kiswah dianggap sebagai simbol penghormatan dan ketuhanan di Baitullah. Nama lain dari Ka’bah yang berarti Rumah Allah. Semua adalah sebagai bentuk kedekatan dengan Tuhan.

Tirai pertama Ka’bah

Dilansir dari situs About Islam, asal-usul tradisi kiswah memiliki dua versi dalam sejarah. Pertama, Nabi Ismail atau salah satu kakek Nabi Muhammad, Adnan, yang pertama kali menutupi Ka’bah dengan tirai.

Tradisi menutupi Ka’bah adalah tradisi kuno sejak Kakbah digunakan selama berabad-abad sebagai pusat keagamaan yang penting oleh lebih dari satu agama politeisme, yang semuanya kini telah lenyap dengan lahirnya Islam.

Awalnya tirai Ka’bah dibawa dari mana-mana dengan berbagai warna dan jenis bahan. Menutupi Ka’bah dianggap sebagai suatu kehormatan dan hak istimewa.

Dengan demikian ada banyak persaingan antara keluarga dan kelompok penting untuk menutup kabah dengan tirai. Bahkan Nabi Muhammad jadi penengah di antara mereka.