Tahun 2018, Jamaah Haji Indonesia Gunakan Pendingin Baru di Mina

Selama ini para jamaah haji, khususnya Indonesia selalu mengeluhkan pelayanan selama tinggal di Mina untuk melempar jumrah. Berbagai persoalan mereka sudah katakan dari persoalan tenda, sempitnya ruangan, ketersediaan toilet (terutama untuk kaum perempuan). Mereka mengeluh suasanya terlalu sempit seoalah dipaksakan. Bahkan pelayanan kepada jamaah haji khusus atau ONH Plus pada waktu berada di Mina sering tidak maksimal karena kertebatasan fasilitas dan ruangan.

Pada waktu siang hari memang cuaca sangatlah panas di Mina. Para petugas haji selalu memperingatkan agar jamaah tak keluar dari tenda. Tapi ada saja jamaah tak hirau akan imbauan itu karena ingin mengejar waktu ‘afdhal’ dalam melempar jumrah.

Pihak petugas haji Indonesia selama ini mengakui bahwa memperbaiki fasilitas di Mina dan juga Arafah, itu sulit dilakukan. Karena kewenangan perbaikan atau pembaruan fasilitas itu ada di pihak kerajaan Arab Saudi.

Pihak Indonesia hanya menerima layanan saja dan itu juga dibebani dengan sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai biaya pelayanan haji mulai dari tenda, air zamzam, hingga yang lainnya. Biaya ini dimasukan dalam komponen BPIH. (rol)