Temui Aung Dan Suu Kyi, Din Syamsuddin Minta Myanmar Akui Status Muslim Rohingya

Eramuslim – Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh internasional telah menemui Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi di Nay Pyi Daw, Myanmar, membahas solusi etnis Muslim Rohingya di Provinsi Rakhine yang belum kunjung diakui.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (28/5), delegasi dan Suu Kui terlibat dialog terbuka serta akrab pada 25 Mei 2018 di kantor pemimpin Myanmar tersebut.

“Perkembangan di Myanmar, terutama di Provinsi Rakhine, menimbulkan keprihatinan kawasan Asia Tenggara bahkan dunia,” kata Din selaku Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP).

Din menyampaikan masalah Rohingya perlu diatasi secara tepat.

Amriyono/Tribunnews

Menurutnya, tak ada jalan lain untuk persoalan di Provinsi Rakhine kecuali menggelorakan perdamaian dan pengakuan kewarganegaraan bersama bagi seluruh rakyat.

Din yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI meminta agar ada pengakuan dan pemberian hak kewarganegaraan bagi etnis Rohingya yang mayoritas beragama Islam.

Suu Kyi selaku penasihat negara setingkat perdana menteri di Myanmar menyatakan bahwa negaranya mengamalkan demokrasi dan sangat menghargai hak asasi manusia dan nilai demokrasi.

“Masalah di Provinsi Rakhine dan wilayah-wilayah lain di Myanmar akan dapat diselesaikan dengan semangat perdamaian dan rekonsiliasi,” timpal Suu Kyi.

Sejumlah tokoh agama dunia yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Supreme Patriach Sri Langka, Supreme Patriach Kamboja, President of Risho Kosakai dari Jepang Rev Niwano (ketiganya adalah tokoh umat Buddha dunia), Bishop Gunnar Stalsett, tokoh Kristiani Eropa Madame Vinu Aram, tokoh umat Hindu dari India dan Wakil Sekjen Religions for Peace Internasional dari New York Rev Koichi Sugino.