Trump Desak Arab Saudi Turunkan Harga Minyak untuk Akhiri Konflik Ukraina

eramuslim.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa penurunan harga minyak dapat menjadi solusi untuk segera mengakhiri konflik Ukraina.

Berbicara melalui telekonferensi di Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahunan di Davos, Swiss, Trump menyampaikan rencananya untuk meminta Arab Saudi dan OPEC menurunkan harga minyak global.

“Jika harga turun, perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir,” ujar Trump.

Ia juga menambahkan, “Saat ini, harganya cukup tinggi sehingga perang akan terus berlanjut.”

Dalam kesempatan tersebut, Trump juga menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Putin dan segera mengakhiri perang.

“Saya sangat ingin dapat segera bertemu dengan Presiden Putin dan mengakhiri perang itu,” katanya kepada forum tersebut.

Trump, yang selama kampanyenya berulang kali menegaskan mampu mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika kembali menjabat sebagai presiden, sejauh ini hanya mengeluarkan peringatan kepada Rusia sejak kembali ke Gedung Putih.

Pada hari Rabu, ia mendesak Moskow untuk segera mengakhiri konflik Ukraina dan mencapai “kesepakatan,” atau bersiap menghadapi sanksi baru serta tarif impor yang lebih tinggi.

Selain membahas isu perang, Trump mengonfirmasi laporan media tentang investasi besar Arab Saudi di AS. Ia mengungkapkan bahwa Arab Saudi berencana menanamkan investasi “sedikitnya USD600 miliar di Amerika.”

Trump juga mengatakan akan meminta Putra Mahkota Arab Saudi, yang ia sebut sebagai “orang yang fantastis,” untuk meningkatkan investasi tersebut hingga mencapai sekitar USD1 triliun.

“Saya pikir mereka akan melakukan itu karena kita telah bersikap sangat baik kepada mereka,” ujar Trump.

Sebelumnya, pada bulan November, Financial Times melaporkan bahwa Trump berjanji mencabut berbagai pembatasan terhadap produsen energi AS sebagai langkah untuk menurunkan harga minyak dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Dengan slogan kampanyenya, “Bor, sayang, bor,” Trump pernah menyatakan bahwa AS memiliki “emas cair lebih banyak daripada negara mana pun di dunia, lebih banyak daripada Arab Saudi.”

(Sumber: Sindonews)

Beri Komentar

1 komentar