eramuslim.com – Hamza Yusuf, seorang jurnalis Palestina, telah memicu perdebatan sengit di media sosial dengan kritik tajamnya terhadap negara-negara Arab.
Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) pada 10 Agustus 2024, Yusuf mengecam Qatar, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya karena dianggap tidak melakukan tindakan berarti saat warga Palestina menjadi korban kekerasan selama 11 bulan terakhir.
Unggahan yang menjadi viral tersebut berbunyi:
“Jangan pernah lupa bahwa Qatar, Yordania, UEA, Arab Saudi, Mesir, dan semua negara Arab lainnya diam saja tanpa melakukan apa-apa saat warga Palestina dibantai selama 11 bulan tanpa henti. Malu pada mereka semua.“
Yusuf menyoroti apa yang ia sebut sebagai ketidakaktifan dan diamnya negara-negara Arab dalam menghadapi kekerasan yang berlangsung terus-menerus di wilayah Palestina.
Ia mengekspresikan kekecewaannya terhadap negara-negara yang secara historis dipandang sebagai pendukung Palestina, tetapi, menurutnya, justru memilih untuk tidak bertindak di tengah penderitaan rakyat Palestina.
Reaksi terhadap pernyataan Yusuf sangat beragam. Banyak netizen, khususnya dari dunia Arab, yang menyatakan dukungan terhadap pandangannya dan mengungkapkan frustrasi serupa terhadap pemerintah mereka.
Mereka merasa bahwa negara-negara Arab seharusnya mengambil peran lebih aktif dalam mendukung Palestina, baik secara diplomatis maupun melalui bantuan kemanusiaan yang lebih konkret.
Namun, ada juga yang membela posisi pemerintah Arab, dengan alasan bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah sangat rumit dan tindakan terbuka mungkin akan memperburuk keadaan. Beberapa berpendapat bahwa diplomasi rahasia dan upaya di balik layar mungkin sedang berlangsung untuk mencapai penyelesaian damai.