Wakil Menteri Transportasi Inggris Dipecat karena Beragama Islam

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa pernyataan Ghani muncul setelah salah satu rekan dari partai Konservatif lainnya William Wrag mengatakan dia akan bertemu polisi awal pekan depan untuk membahas tuduhan bahwa komite disiplin pemerintah telah berusaha untuk ‘mengintimidasi dan memeras’ sejumlah anggota parlemen.

Para anggota parlemen ini dicurigai mencoba menggulingkan Johnson turun dari jabatannya imbas kemarahan publik terkait pesta-pesta yang diadakan di Downing Street selama lockdown Covid 19.

“Nus sangat berani untuk berbicara. Saya benar-benar terkejut mengetahui pengalamannya,” kata Konservatif senior William Wragg di Twitter.

Lebih lanjut Johnson mengatakan dia tidak melihat atau mendengar bukti apa pun untuk mendukung klaim Wragg. Kantornya mengatakan akan melihat bukti semacam itu ‘dengan sangat hati-hati’.

“Seperti halnya tuduhan semacam itu, jika tindak pidana dilaporkan ke Met, itu akan dipertimbangkan,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London.

Akibat skandal-skandal yang terjadi, dukungan publik terhadap Johnson dan partainya menurun. Sebelumnya, Partai Konservatif juga menghadapi tuduhan Islamofobia.

Dalam sebuah laporan pada Mei 2021 lalu, mereka dikritik karena caranya menangani keluhan diskriminasi terhadap Muslim. Laporan itu mendorong Perdana Menteri itu meminta maaf.

Bahkan komentarnya di masa lalu tentang Islam kembali disinggung, termasuk ketika dirinya menyebut wanita yang mengenakan burqa sebagai kotak surat yang berjalan. [Terkini]