Eramuslim – Senin 1 Februari 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat global akibat Virus Zika, setelah 4 juta orang di 23 negara Benua Amerika Latin dinyatakan terinfeksi virus tersebut sejak ditemukan pada tahun 2015.
Dalam pernyataannya, WHO menduga kuat bahwa tingginya angka bayi yang lahir dalam keadaan cacat mikrosefalus (ukuran otak yang kecil) di Brazil dan negara-negara lainnya di Amerika Latin, terkait dengan Virus Zika yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Tercatat sepanjang tahun 2015 kemarin ada sekitar 3.700 bayi yang lahir dalam keadaan ukuran kepala kecil, dan diduga kuat sang ibu terinfeksi Virus Zika saat mengandung.
Meskipun tidak dapat meyebabkan kematian bagi penderita, akan tetapi hingga kini dunia kedokteran internasional belum dapat menemukan obat yang dapat menyembuhkan penderita Virus Zika yang diduga kuat dapat menyebabkan cacat bagi kandungan.
Perlu diketahui bahwa 80% penderita Virus Zika di dunia tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi virus tersebut, sehingga akan sulit bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah terinfeksi.
Meskipun belum terbukti secara ilmiah, menurut laman resmi Depkes RI menyatakan bahwa bahaya terbesar dari serangan Zika Virus justru muncul pada ibu hamil, karena ibu hamil yang positif memiliki virus tersebut kemungkinan dapat menularkan virus pada janin selama masa dalam kandungan.
Virus ini di duga kuat akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf termasuk sistem saraf pusat di otak dari janin. (Skynewsarabia/Ram)
