Dari Guantanamo ke Makkah, Kisah Mualaf Penjaga Penjara

Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari, ia mendapatkan surat dari Canadian Dawah Association (CDA). Isinya: undangan untuk menunaikan umrah.

Ia diundang oleh Shazaad Muhammad, presiden dan pendiri Kanada dakwah Association (CDA), untuk melakukan ibadah haji kecil, umrah. Dia terlonjak girang. “Kegiatan ini terinspirasi oleh Nabi Muhammad SAW yang mengirimkan undangan kepada para pemimpin daerah dan mengundang mereka untuk memeluk Islam,” kata Shazaad Mohammed, pimpinan CDA Celebrity Relations Program, yang juga Duta Besar PBB.

Terry tak menyia-nyiakan kesempatan. Ketika izin atasan sudah di tangan, ia segera berangkat.

 

“Ketika saya pertama kali melihat Mekah dan melihat Ka’bah, saya sedikit terkejut,” katanya. “Saya  terpesona dan menyadari bahwa ini adalah pusat dunia saya sekarang. Mungkin bukan pusat dunia semua orang,  tetapi itu adalah pusat dunia saya. Saya ingin hidup berguna dalam Islam.”

Selama kunjungannya ke Tanah Suci, ia  bertemu dengan Sheikh Faisal Al-Ghazzawi, salah satu imam Masjidil Haram. Ia mengungkapkan kegembiraannya menerima nasihat cara menjaga iman dari sang imam.

Ia juga mengunjungi pabrik kiswah, penutup  Ka’bah di Makkah dan mendapat kehormatan meletakkan beberapa jahitan di kiswah baru yang akan ditempatkan di Ka’bah di musim haji pada akhir tahun ini. Hanya sepekan dia di sana dan “Waktu terlalu singkat. Saya ingin tinggal lebih lama,” ujarnya, yang mengaku nyaman berdoa di Makkah dan Madinah.

Pulang umrah, ia menemukan batinnya makin kaya. “Batin saya seperti diremajakan kembali,” ujarnya. (rol)