Masjid Umayyad Damaskus, Saksi Bisu Perjuangan Islam Hingga Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman

eramuslim.com – Masjid Umayyad, juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus , yang awalnya adalah Basilika Santo Yohanes Pembaptis yang terletak di kota tua Damaskus, merupakan salah satu masjid terbesar dan termasuk salah satu yang tertua di dunia. Hal ini dianggap oleh sebagian umat Islam menjadi tempat keempat suci dalam Islam.

Setelah penaklukan Islam di Damaskus pada tahun 634M , masjid ini dibangun di atas sebuah basilika Kristen yang didedikasikan untuk Yohanes Pembaptis (Yahya). Masjid ini memiliki sebuah kuil yang saat ini mungkin masih berada di dalamnya makam Nabi Yahya, dihormati sebagai nabi oleh umat Kristen dan Muslim, dan diyakini menjadi tempat di mana Nabi Isa  akan kembali di Hari Akhir zaman . Makam Salahuddin  Al Ayoubi juga berada di sana , di sebuah taman kecil yang berdampingan dengan dinding utara masjid.

 

Damaskus dikuasai oleh pasukan Muslim yang dipimpin oleh Khalid bin Walid pada tahun 634M dengan mengalahkan kekuatan Romawi. Puluhan tahun kemudian, kekhalifahan Islam berada di bawah kekuasaan dinasti Umayyah, dan menjadikan Damaskus menjadi ibukota administratif dunia Muslim. Khalifah keenam bani Umayyah, al-Walid I (r. 705-715), menugaskan pembangunan sebuah masjid di situs katedral Byzantine di 706M .  Sebelum ini, katedral itu masih digunakan oleh umat Kristen setempat , tapi ruang doa (musalla) bagi umat Islam telah dibangun di bagian tenggara bangunan. Al-Walid, yang secara pribadi mengawasi proyek tersebut, yang memiliki wewenang , membongkar  katedral, termasuk musalla, untuk diperluas.

Pembangunan masjid mengubah total tata letak bangunan sebelumnya. Rumah ibadah baru itu dimaksudkan untuk melayani sebagai masjid untuk menampung jamaah yang besar bagi warga Damaskus .  Masjid selesai pada 715M , setelah kematian al-Walid, oleh penggantinya, Sulaiman bin Abdul-Malik  715-717M) masjid itu dituntaskan pembangunannya.

Menurut sejarawan Ibn al-Faqih di abad 10 , bahwa selama pembangunan masjid, pekerja menemukan. gua-kapel yang memiliki sebuah kotak yang berisi kepala Yahya bin Zakaria. Setelah mengetahui itu dan memeriksanya, al-Walid I memerintahkan kepala yang mulia itu dikubur di bawah pilar tertentu dalam masjid yang kemudian dihiasi dengan marmer.