Mimpi Buruk Membawanya Menggapai Hidayah

“Sejak tujuh tahun sebelumnya, kenapa kemudian saya pindah sejauh ini, dan kemudian mencoba menghalangi kehidupan saya untuk selamanya, pada hari yang ditakdirkan itu,’’ ucapnya.

Setelah menjadi Muslim, dirinya menjalankan sholat secara teratur dan memohon kepada Allah untuk dikuatkan mengenakan jilbab. Serta memohon diberi kekuatan agar bermanfaat bagi negara dan Muslim lainnya.

 

“Sebagai konsultan hubungan masyarakat, saya tidak mengenakan apa pun yang mewakili keyakinan baru saya. Setelah berdoa beberapa pekan, suatu pagi saya memutuskan mengenakan jilbab dan pergi bekerja,” kenangnya.

Dia melanjutkan, di sore yang sama pada saat mengenakan jilbab, ia dipanggil pimpinan perusahaan dan diberi tahu kontraknya akan berakhir di pekan tersebut. “Untuk beberapa alasan, saya merasa marah dan kesal, kehilangan pekerjaan, sumber pendapatan dan mengkhawatirkan uang sewa dan mata pencaharian saya, namun, saya merasakan kedamaian yang aneh di dalam diri,’’ ungkap dia.

Meski demikian, ia menerimanya dan rehat ke Inggris selama setahun. Tak berselang lama dirinya menikah dan pergi haji, hingga akhirnya dikaruniai anak pertama.

Kebahagiaanya sebagai Muslim ia akui lengkap, utamanya ketika doa bermanfaat bagi Muslim lainnya tercapai dengan cara mendirikan dan terlibat dalam sebuah organisasi ’SISTER’ dan organisasi Keislaman lain. Ia mendirikannya, untuk mendukung perempuan yang membutuhkan dan agar diberi kesempatan untuk mengajar Quran, studi Islam dan menerbitkan buku serta artikel Islam.

“Saya masih, dengan rendah hati merasa ini adalah jawaban atas permohonan yang saya ulangi dan ulangi ketika saya masuk Islam. Jangan pernah bilang tidak akan pernah pada Islam.” jelasnya. (rol)