Mengapa Memilih Ketidakadilan?

Eramuslim.com – Salah satu faktor yang menyebabkan para penguasa berguguran dari kekuasaannya adalah ketidak adilan. Para penguasa yang sekarang ini digulingkan rakyatnya, karena mereka melakukan ketidak adilan terhadap rakyatnya. Ketidakadilan yang membuat mereka menjadi seorang diktator yang angkuh dan kejam terhadap rakyatnya.

Mereka para penguasa itu memilih berbuat tidak adil, dan membiarkan rakyatnya terus dikungkung oleh ketidakadilan. Ketidakadilan itu mereka ciptakan sendiri. Ketidakadilanl yang berlangsung dalam kurun waktu yang panjang itu, mengakibatkan hancurnya sistem kehidupan yang luas, dan berakibat buruk terhadap kehidupan rakyat.

Di mana-mana para penguasa memiliki karakter yang sangat khas, tidak mau peduli dengan rakyatnya, dan selalu dalam posisi berbuat tidak adil, dan membiarkan ketidakadilan itu terus berlangsung kehidupan. Rakyat dibiarkan hidup tanpa adanya keadilan.

Sirkulasi kekuasaan yang hanya sangat terbatas, dan cenderung mereka menjadikan kekuasaan itu, seperti barang milik pribadinya. Sangat jarang para penguasa, yang memiliki kesadaran yang inheren, tentang hakekat kekuasaan, yang merupakan amanah. Tetapi, kekuasan itu mereka pahami sebagai milik pribadi, dan harus dipertahankan dengan segala cara.

Mereka tidak segan-segan melakukan kekerasan dengan massive terhadap rakyatnya yang menginginkan keadilan. Seorang rezim yang sudah puluhan tahun, sangat tega melakukan kekerasan dan kekejaman yang tiada tara terhadap rakyat dengan senjata. Melakukan pembunuah massal terhadap yang menuntut keadilan. Mereka tak segan-segan menggunakan aparat kekuasaannya untuk membunuhi siapa saja, yang menjadi ancaman kekuasaannya.

Rakyat dibiarkan hidup dengan nista, miskin, serba kekurangan, dan mereka tidak mendapatkan hak-hak dasar mereka, tetapi para penguasa yang lalim, tidak pernah merasakan penderitaan yang dialami rakyatnya itu. Inilah pragmen dalam sebuah episode kekuasaan para tiran, diktator, despotis, serta raja-raja dan presiden yang sekarang merasa tidak lagi aman oleh gerakan rakyat yang marah.

Hadist Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, menyatakan, “Sesungguhnya orang yang bertindak adil (dalam memerintah) akan didudukkan diatas podium dari Nur (cahaya) di sisi Allah, di sebelah kanan Tuhan Ar-Rahman. Dan kedua belah tangannya jadi kanan. Itulah orang-orang yang yang berlaku adil dalam menghukum dan terhadap keluarganya dan terhadap siapa saja yang dibawah perintahnya”. (HR Muslim dan an-Nasya’i).

Para pemimpin yang dapat menegakkan keadilan akan mendapatkan sebuah ganjaran yang tidak dapat diemajinasikan (diangankan) oleh akal pikiran manusia. Kebahagiaan disisi Rabbul Alamin,yang menciptakan langit dan bumi. Kebahagiaan yang tiada nilainya lagi.

Tetapi, para penguasa yang tidak mengenal din (agama), lebih memilih kehidupan dunia, yang sangat rendah, dan melakukan kekejian dan ketidak adilan, guna mendapatkan kehidupan dan kenikmatan yang tidak seberapa dibandingkan dengan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan akhirat.

Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Salllam, bersabda : “Satu hari pemerintahan kepala negara yang adil, lebih utama daripada ibadat enam puluh tahun.Mendirikan hokum di atas bumi menurut haknya, lebih membawa kebesihan dari hujan 40 pagi”. (HR Thabrani).

Sungguh Allah Rabbul Alamin telah memberikan gambaran yang sangat agung bagi siapa saja yang mau menegakkan keadilan. Sebaliknya meninggalkan bentuk ketidakadilan yang membuat manusia menjadi durhaka kepada Allah Azza Wa Jalla dan manusia.

Para pemimpin terdahulu seperti , Soeharto (Indonesia), Mubarak (Mesir), Ali Abdullah Saleh (Yaman), Zainal Abidin ben Ali (Tunisia), Muammar Gadhafi (Libya), Raja Abdullah (Saudi), Abdel Aziz Boutiflika (Aljazair), Raja Hasan (Maroko), dan Raja Abdullah (Yordania), mereka semua pernah berkuasa dengan kurun waktu yang panjang. Tetapi, adakah mereka menciptakan keadilan bagi rakyatnya.
Mereka semua oleh terjawab oleh waktu, mereka termasuk  para pengabdi kezaliman , dan memilih ketidakdilan sebagai lawan keadilan. Para penguasa presiden dan raja, mereka memilih jalan yang dibenci oleh Allah Rabbul alamin dengan berpaling dari din (agama Islam), dan memilih jalan la diniyah (sekuler), yang sangat jauh dari nilai-nilai keadilan.

Sekarang mereka memetik hasilnya, di mana seluruh Timur Tengah telah menjatuhkan  penguasa penguasa tersebut ,dan mereka harus bertanggung jawab atas segala perbuatan dan tindakan yang pernah mereka lakukan selama berkuasa. Sekarang rakyat menuntut keadilan.

Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Manusia yang akan menerima siksaan yang paling berat di hari Kiamat ialah kepala negara yang berbuat semau-maunya”. (HR Tirmidzi).

Wahai para penguasa, presiden, dan para raja, engkau dapat berbuat semau-maumu selama berkuasa. Tetapi, kelak engkau akan mendapatkan keadilan dari Allah Rabbul alamin atas segala perbuatan yang pernah engkau kerjakan di dunia. Wallahu’alam.