Tiga Amalan Ini Setara dengan Pahala Haji

3. Bertekad untuk berhaji.

Ustaz Hanif Lithfi menjelaskan, siapa yang memiliki uzur namun punya tekad kuat dan sudah ada usaha untuk melakukannya, maka dicatat seperti melakukannya. Contohnya, kata dia, ada yang sudah mendaftarkan diri untuk berhaji tapi ia meninggal dunia sebelum keberangkatan, maka ia akan mendapatkan pahala haji.

Kenapa sampai yang punya uzur terhitung melakukan amalan? Ustaz Hanif mengutip beberapa hadits yang diantaranya hadits riwayat Imam Muslim.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى غَزَاةٍ فَقَالَ: إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَرِجَالاً مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلاَّ كَانُوا مَعَكُمْ حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ.

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, dalam suatu peperangan (perang tabuk) kami pernah bersama Nabi Saw, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala). Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit.” (HR. Muslim).

Maka, menurut Ustaz Hanif, bagi para calon jamaah haji yang sudah tinggal berangkat tapi harus dibatalkan tahun ini karena Covid-19, semoga saat ini sudah mendapatkan pahala haji.

“Semoga tahun depan masih diberi usia dan kesempatan untuk pergi haji dengan sebaik-baiknya keadaan,” kata Ustaz Hanif. (Rol)